Menu yang dijual ini bisa dibeli per porsi mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu tergantung dari menu yang dipilih.
"Mulai Rp15 ribu seporsi dan ada yang Rp20 ribu tergantung dari ikannya. Kita siapkan tikar bagi yang mau makan di tempat," katanya.
Selain itu, masyarakat juga bisa hanya membeli ketupat, lepet ketan atau lontong saja.
Untuk ketupat dan lepet ketan yaitu Rp20 ribu per bungkus yang berisi lima buah.
Baca Juga:Tradisi Unik Lebaran di Lombok: Tradisi Tiu Sampai Lebaran Topat
"Biasanya kita jualan sampai habis. Orang-orang yang malas masak itu bisa beli di sini. Kita sudah disiapkan menu-menunya," katanya.
Ia mengaku, pemda memberikan toleransi untuk memanfaatkan trotoar untuk berjualan.
Karena pemanfaatan trotoar juga hanya dua hari dan tidak secara permanen.
"Diperbolehkan sama pemerintah. Kita juga jualannya sebentar," katanya.
Menurutnya, tahun ini lebih sepi dari biasanya. Lantaran aparatur sipil negara (ASN) belum masuk kerja.
Baca Juga:Kronologi Warga Terkena Ledakan Petasan 8 Kilogram, Diotak-atik Langsung Terpental
Karena jika dibandingkan dengan tahun lalu, ASN yang pulang kerja biasanya ramai membeli menu – menu yang dijual.
"ASN biasanya beli. Tapi sekarang libur makanya tidak terlalu ramai dan kita harapkan orang-orang yang lewat ini," harapnya.
Erni menyebut dalam sekali membuat ketupat yaitu mencapai 10 kilogram.
Sedangkan untuk jajan lepet ketan itu sebanyak 5 kilogram.
"Kita buat tergantung ya. Tapi biasanya 10 kg. Kalau habis ya buat lagi," katanya.
Sementara itu, pedagang yang lain Sahni juga mengatakan hal yang sama.