"Ini karena momen lebaran Topat. Makanya jual makanan khas lebaran Topat," ujarnya sambil merapikan jualannya.
Tahun-tahun sebelumnya, omset yang diperoleh cukup banyak yaitu mencapai Rp3 juta selama dua hari.
Omset ini tentunya tergantung dari modal atau jenis makanan yang dijual kepada pembeli.
"Selama dua hari itu bisa sampai Rp3 juta tahun lalu. Tapi ini tergantung dari modal atau aneka makanan yang kita jual," tuturnya.
Baca Juga:Tradisi Unik Lebaran di Lombok: Tradisi Tiu Sampai Lebaran Topat
Berbagai jenis makanan yang dijual yaitu ketupat, lontong, lepet ketan, opor ayam, telur, tahu tempe hingga urap-urap.
Menu yang dijual ini bisa dibeli per porsi mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu tergantung dari menu yang dipilih.
"Mulai Rp15 ribu seporsi dan ada yang Rp20 ribu tergantung dari ikannya. Kita siapkan tikar bagi yang mau makan di tempat," katanya.
Selain itu, masyarakat juga bisa hanya membeli ketupat, lepet ketan atau lontong saja.
Untuk ketupat dan lepet ketan yaitu Rp20 ribu per bungkus yang berisi lima buah.
Baca Juga:Kronologi Warga Terkena Ledakan Petasan 8 Kilogram, Diotak-atik Langsung Terpental
"Biasanya kita jualan sampai habis. Orang-orang yang malas masak itu bisa beli di sini. Kita sudah disiapkan menu-menunya," katanya.