Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan di beberapa titik strategis untuk mencegah kemacetan.
Asisten I setda Kota Mataram, H. Lalu Martawang mengatakan ketupat menjadi lambang keterikatan sosial yang kua dalam masyarakat.
Janur yang saling tersimpul mengajarkan bahwa kehidupan bermasyarakat kebersamaan dan persatuan dalam hal yang utama.
"Dari itu lebaran tepat bukan hanya sekedar tradisi tetapi juga sebuah simbol dari nilai-nilai kebersamaan dan harmoni dalam kehidupan sosial kita," katanya.
Baca Juga:Kronologi Warga Terkena Ledakan Petasan 8 Kilogram, Diotak-atik Langsung Terpental
Ia mengatakan, di era modern ini pelestarian budaya menjadi tantangan tersendiri.
Kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup seringkali membuat generasi muda kurang mengenal warisan budaya.
Dalam melestarikan tradisi merupakan tanggung jawab semua untuk menjaga dan merawat tradisi ini agar tetap lestari.
"Pemerintah kota Mataram berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan budaya yang memperkaya Hasanah kearifan lokal dan memperkuat identitas kota Mataram sebagai kota yang harmonis dan mandiri wisata dengan kemeriahan dan keunikan yang dimilikinya," tegasnya.
Menurutnya, perayaan ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Baca Juga:Tradisi Hindu di Tengah Ramadan: 114 Ogoh-Ogoh Meriahkan Mataram dengan Toleransi Tinggi
Dengan begitu, pemda perlu mengemasnya dengan baik agar semakin dikenal luas dan dapat menjadi salah satu ikon budaya yang membanggakan.