Bali Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Saat Malam Pengerupukan Ogoh-ogoh

Pada malam hari diperkirakan mayoritas cuaca berawan di seluruh kabupaten/kota di Bali.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 28 Maret 2025 | 06:24 WIB
Bali Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Saat Malam Pengerupukan Ogoh-ogoh
Ogoh-ogoh ST Yowana Kajana Loka di Banjar Tanjung Bungkak di Jalan Anyelir, Denpasar, Bali [Suara.com / Eviera Paramita Sandi]

Adapun pada pawai itu, masyarakat setempat diingatkan agar energi negatif dalam diri manusia perlu dimusnahkan dan transformasi menjadi energi positif atau kebaikan.

Masyarakat dapat membarui informasi cuaca terkini melalui laman BBMKG Denpasar, yakni bbmkg3.bmkg.go.id dan kanal media sosial, di antaranya telegram @warningcuacabali, selanjutnya akun X (sebelumnya Twitter) @bbMKG3 dan instagram @bmkgbali.

Tentang Ogoh-ogoh

Penamaan Ogoh-ogoh diambil dari sebutan ogah – ogah dari bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan.

Baca Juga:Lapas Lombok Barat Antisipasi Kunjungan WBP Membludak Saat Lebaran

Pada tahun 1983 merupakan bagian penting dalam sejarah ogoh-ogoh di Bali.

Pada tahun itu mulai dibuat wujud-wujud bhuta kala berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali.

Ketika itu ada keputusan presiden yang menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional, dan semenjak itu masyarakat mulai membuat perwujudan onggokan yang kemudian disebut ogoh-ogoh, di beberapa tempat di Denpasar.

Budaya baru ini semakin menyebar ketika ogoh-ogoh diikutkan dalam Pesta Kesenian Bali ke XII.

Definisi Ogoh-Ogoh

Baca Juga:Kejanggalan di Bali, Wisman Ramai Tapi Okupansi Rendah, Cok Ace : Dimana Keberadaannya?

Bagi orang awam ogoh-ogoh adalah boneka raksasa yang diarak keliling desa pada saat menjelang malam sebelum hari raya nyepi (ngerupukan) yang diiringi dengan gamelan bali yang disebut Bleganjur, kemudian dibakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak