Senada dengan salah satu makna Nyepi, yaitu amati lelungan atau tidak berpergian dan melakukan mawas diri, momen ini juga pengelola bandara jadikan sebagai kesempatan untuk melakukan evaluasi atas pelayanan selama ini.
“Sekaligus kami manfaatkan pula untuk mengistirahatkan sejenak fasilitas operasional yang selama setahun telah bekerja 24 jam penuh untuk memenuhi standar pelayanan bandara,” ucap Ahmad Syaugi.
181 Ribu Orang Tinggalkan Bali
Dalam kurun waktu enam hari sejak mulai beroperasi Posko Angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret tahun ini, sebanyak 181.949 orang sudah meninggalkan Bali melalui jalur udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca Juga:Kejanggalan di Bali, Wisman Ramai Tapi Okupansi Rendah, Cok Ace : Dimana Keberadaannya?
Syaugi Shahab menyampaikan bahwa jumlah keberangkatan dari 21-26 Maret 2025 ini lebih besar dari jumlah orang masuk Bali dalam periode yang sama.
Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025/1446H beroperasi selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 dengan layanan 24 jam penuh.
“Hingga tanggal 26 Maret 2025, jumlah penumpang keberangkatan secara keseluruhan lebih tinggi 12 persen jika dibandingkan jumlah penumpang kedatangan,” ujarnya.
Adapun jumlah penumpang meninggalkan Bali yang 181.949 orang terdiri dari 62.789 domestik dan 119.160 internasional.
Sedangkan yang masuk Bali 161.617 orang terdiri dari 64.647 domestik dan 96.970 internasional.
Baca Juga:Besok Terminal Mengwi Hanya Buka Sampai Pukul 12.00 WITA Dan Tutup Total Saat Nyepi
Dalam enam hari posko angkutan tercatat rute tujuan Jakarta (Cengkareng) menjadi yang tersibuk dengan 374 pergerakan pesawat, disusul Singapura 219 pergerakan, Kuala Lumpur 156 pergerakan, Surabaya 129 pergerakan, dan Perth 120 pergerakan.