SuaraBali.id - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Bali menggelar Rukyatul Hilal atau pengamatan hilal 1 Ramadhan 1446 H di Pantai Patrajasa, Kabupaten Badung, Jumat (28/2/2025).
Namun, setelah dilakukan pengamatan selama 18 menit, hilal tidak nampak dari pengamatan di Bali. Padahal, saat dilakukan pengamatan cuaca di sekitar lokasi terpantau cerah.
Tim dari Kanwil Kemenag Bali dan BMKG mempersiapkan dua buah teleskop dan sejumlah alat lainnya seperti kamera dan ponsel untuk membantu pengamatan.
Pemantauan dilakukan sejak pukul 18.40 WITA namun belum langsung terlihat. Pengamatan terus dilakukan, namun hingga batas waktu terakhir pada pukul 18.58 WITA, hilal masih tidak terlihat.
Baca Juga:Misteri Kematian Serka INS di Bali: Kodam Udayana Bentuk Tim Investigasi Khusus
“Sudah kita laksanakan di Pantai Patrajasa dan kita di Bali tidak dapat melihat,” ujar Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kanwil Kemenang Provinsi Bali, Abu Siri saat ditemui di lokasi.
Abu menjelaskan jika ketinggian hilal saat dipantau berada pada 3,75 derajat. Serta sudut elongasi yang mencapai 4,26 derajat.
Dari pernyataan BMKG, dikarenakan sudut hilal yang baru 3,75 derajat, maka potensi terlihatnya hilal dari alat yang digunakan BMKG masih kecil. Dari pengalaman sebelumnya, hilal yang terlihat dari alat BMKG berada pada sudut 6-7 derajat.
Sehingga, hilal di Bali tidak terlihat meski saat pemantauan cuaca tergolong cerah.
“Cuaca di sini memang cerah, namun karena untuk ketinggian hilal sendiri itu masih di 3,75 dan itu potensi untuk terlihatnya kecil kalau dari alat kami,” ujar Ketua Pokja Manajemen Operasi Geofisika BBMKG Wilayah III, Ein Nuzulul Laily.
Baca Juga:Besok Kemenag NTB Gelar Rukyatul Hilal Ramadhan di Pantai Loang Baloq
Karena tidak terlihat di Bali, Abu menambahkan jika pihaknya kini menunggu keputusan dari sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1446 H yang diadakan di Kantor Kemenag RI di Jakarta. Dia juga menjelaskan jika hilal yang paling berpotensi terlihat adalah dengan pengamatan di Aceh.
“Selanjutnya menunggu sidang isbat yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta,” pungkasnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda