Tak Dapat Gas 3 Kilogram, Pedagang Angkringan di Kuta Terpaksa Memasak dengan Kayu Bakar

Kelangkaan gas 3 kg paksa pedagang kecil seperti Romli beralih ke kayu bakar. Produksi & omzet menurun drastis. Ia kesulitan cari kayu & berharap solusi dari pemerintah.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB
Tak Dapat Gas 3 Kilogram, Pedagang Angkringan di Kuta Terpaksa Memasak dengan Kayu Bakar
Pedagang angkringan di Kuta yang menggunakan kayu bakar untuk memasak (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

Jika biasanya dia mampu memasak hingga 70-80 porsi nasi dalam sehari, kini dengan waktu memasak yang lebih lama dengan kayu, dia hanya mampu memasak 15-20 porsi saja setiap harinya.

Dalam jangka waktu tiga hari ini, Romli sangat merugi. Namun, hanya dapat berharap kepada pemerintah terhadap solusi yang dialaminya ini.

Terlebih, solusi lain seperti menggunakan gas LPG 12 kilogram menjadi terasa sangat berat bagi usaha kecilnya untuk menanggung. Termasuk juga dengan opsi menggunakan kompor minyak tanah yang juga terkendala karena sulitnya mencari minyak tanah.

“Sangat merugikan kita. Harapan saya kira-kira solusinya seperti apa? Apalagi saya di daerah Kuta cari kayunya susah,” pungkasnya.

Baca Juga:Vihara Dharmayana Kuta Bersih-Bersih Sambut Imlek 2576

Namun demikian, usahanya tetap harus dijalankan dengan cara sesulit apa pun untuk melayani para buruh bangunan dan sopir ojek online yang biasa mampir ke tempatnya. Meski harus bersusah payah menggunakan kayu bakar di tengah gemerlapnya daerah wisata Kuta.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak