SuaraBali.id - Gagal jantung adalah salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia, dengan sekitar 1,5 juta orang hidup dengan kondisi ini.
Secara global, lebih dari 64 juta orang terdampak gagal jantung, menjadikannya penyebab utama rawat inap dan kematian terkait kardiovaskular.
Kendati demikian, saat ini dokter di dan rumah sakit di Indonesia semakin mengembangkan keahliannya untuk merawat pasien dengan penyakit jantung.
Dalam acara bertajuk “Revolutionary Innovation, Through Collaborative Excellence in Neurology and Cardiology” yang diselenggarakan Siloam Hospitals di Denpasar, Kamis (7/12/2024) disebutkan bahwa maraknya pola hidup masa kini yang tanpa disadari memperberat kerja jantung dan saraf otak. Sehingga penderita epilepsi dan gagal jantung kronis dapat memperoleh kondisi yang lebih stabil kualitas hidup yang lebih baik.
Baca Juga:Serangan Jantung, Seorang Jemaah Haji Embarkasi Lombok Meninggal di Tanah Suci
“Simposium ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dokter spesialis, dokter umum dan tenaga medis terkait prosedur tindakan hi advanced yang dilakukan oleh dokter-dokter sub spesialis yang sangat shli di bidangnya secara minimal invasive” ujar Associate Director Commercial Siloam Hospitals Group, Angelia Agustine.
Epilepsi adalah salah satu gangguan neurologis paling umum, dengan prevalensi 1-2% dari populasi global, termasuk di Indonesia, di mana jutaan orang terpengaruh.
Meskipun sekitar 70% kasus dapat dikendalikan dengan pengobatan, banyak penderita masih menghadapi kendala akses pengobatan dan stigma sosial. Untuk menjawab tantangan ini, Siloam Hospitals menyediakan layanan komprehensif, termasuk teknologi diagnostik terkini seperti EEG dan MRI, serta terapi inovatif seperti Vagus Nerve Stimulation (VNS), yang dirancang untuk membantu pasien dengan epilepsi yang sulit dikendalikan.
Siloam Hospitals juga menghadirkan pakar yang membahas topik Management of Intractable Epilepsy, yang mengupas strategi terkini untuk menangani epilepsi yang sulit diobati.
Sedangkan untuk menjawab kebutuhan akan terapi lanjutan, Siloam Hospitals menghadirkan simposium medis bertajuk terapi canggih seperti Left Ventricular Assist Device (LVAD), yang membantu pasien gagal jantung stadium lanjut meningkatkan kualitas hidup.
Baca Juga:Tak Punya Riwayat Sakit Jantung, Bocah di Tabanan Meninggal Karena Panik Saat Gempa
Acara ini ditujukan untuk para dokter guna memperluas wawasan mereka tentang inovasi terkini dalam penanganan gagal jantung.
Rumah sakit yang sudah memiliki cabang sebanyak 41 unit ini juga menambah banyak investasi alat canggih berteknologi tinggi untuk melayani prosedur tingkat lanjutan demi menyempurnakan secara komprehensif dan memberikan hasil maksimal bagi para pasien.
Dalam pelayanan khusus seperti transplantasi ginjal, transplantasi sumsum tulang khusus untuk penderita Multiple Mieloma dan ke depannya juga akan dilayani transplantasi liver dan transplantasi jantung (LVAD) Left Ventricular Assist Device.
“Khusus untuk pelayanan jantung sendiri, kami telah melayani tindakan-tindakan sulit baik untuk jantung seperti Bentall (Operasi perbaikan aorta), TAVI (Transcatheter Aortic Valve Implantation), MVR/AVR, Perbaikan katub jantung, berbagai operasi prosedur hi advanced di bidang neurology, orthopedi, digestive, oncology, uro-nephrology dan masih banyak prosedur lainnya” tambah Angelia Agustine.
Dengan adanya teknologi canggih di Indonesia ini, pihaknya mengimbau masyarakat Indonesia untuk berobat di negara sendiri.