Sejarah Kampung Serangan, Bali: Perpaduan Budaya dan Kehidupan Maritim

Penduduk awal Kampung Serangan sebagian besar adalah nelayan.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 16 September 2024 | 11:17 WIB
Sejarah Kampung Serangan, Bali: Perpaduan Budaya dan Kehidupan Maritim
Pulau Serangan, Denpasar, Bali [denpasarkota.go.id]

SuaraBali.id - Kampung Serangan, yang terletak di Denpasar Selatan, Bali, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Letaknya yang strategis di pesisir selatan Bali, menjadikan kampung ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan kehidupan maritim dan percampuran budaya.

Kampung ini terletak di pulau kecil yang letaknya berada 5 km sebelah selatan dari Kota Denpasar. Panjang pulau ini sekitar 2,9 km dan hanya memiliki lebar 1 km. Secara administratif, Pulau Serangan yg  luasnya sekitar 73 hektar ini termasuk wilayah Denpasar.

Asal Usul Nama Serangan

Nama kata Serangan berasal dari kata Sira dan Angen. Zaman dahulu, banyak pelaut Bugis yang suka bersinggah di Serangan untuk beristirahat dan mencari minum.

Baca Juga:Libur Panjang Maulid Nabi, Kedatangan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Meningkat

Saat mereka minum dan beristirahat di pulau ini maka mereka terkena pengaruh dari sira angen yaitu merasa kangen atau sayang dengan pulau ini. Sehingga lambat laun banyak sekali pelaut Bugis yang tinggal dan menetap di pulau ini.

Penduduk awal Kampung Serangan sebagian besar adalah nelayan. Mereka menggantungkan hidup pada hasil laut. Selain itu, terdapat juga kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai petani garam. Letak kampung yang dekat dengan pantai sangat mendukung aktivitas-aktivitas tersebut.

Selama masa penjajahan Belanda, Kampung Serangan mengalami perubahan yang signifikan. Wilayah ini menjadi salah satu pusat perdagangan hasil laut. Nelayan-nelayan dari Serangan memasok ikan dan hasil laut lainnya ke pasar-pasar di Denpasar dan sekitarnya.

Setelah Indonesia merdeka, Kampung Serangan terus berkembang. Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan semakin mempermudah aksesibilitas ke kampung ini.

Pariwisata yang berkembang pesat di Bali juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Serangan. Banyak penduduk yang beralih profesi menjadi pelaku wisata, seperti pemilik homestay, pemandu wisata, atau penyedia jasa transportasi laut.

Baca Juga:Tak Banyak yang Tahu, Sup Kacang Hitam Kental Khas Bali Ini Punya Banyak Manfaat

Budaya dan Tradisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini