SuaraBali.id - Iklan judi online di media sosial telah menjadi masalah yang semakin serius di Indonesia. Platform-platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube bahkan TikTok telah dibanjiri dengan iklan-iklan yang mempromosikan situs judi online.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatifnya terhadap masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang mungkin tergoda oleh iklan-iklan yang menarik dan menjanjikan.
Dampak negatif iklan judi online di media sosial ini antara lain adalah dikhawatirkan dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap judi, terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang risiko dan bahaya judi.
Selain itu dapat menyebabkan penyalahgunaan keuangan, terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki kontrol atas pengeluaran mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi dan keluarga.
Baca Juga:Jangan Terjebak, Hoaks Berulang Tentang Kapal Tenggelam Menyebut Lokasi di Bali
Judi online juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan bahkan kecanduan dan dapat menjadi sarana untuk pencucian uang dan aktivitas kriminal lainnya.
Ciri-Ciri Iklan Judi Online di Media Sosial
1. Penawaran Bonus dan Hadiah
Bonus besar: Iklan sering menjanjikan bonus pendaftaran, bonus deposit, atau bonus cashback yang sangat tinggi.
Hadiah menarik: Iklan juga dapat menawarkan hadiah-hadiah seperti mobil, liburan, atau gadget mewah.
Baca Juga:Awas, Penipuan di WhatsApp Mencatut Nama Pejabat Daerah Bali Menjelang Pilkada
2. Gambar dan Video Menarik
Gaya hidup masa kini: Iklan sering menampilkan gambar-gambar atau video yang menggambarkan gaya hidup mewah dan glamor. Selain itu kerap juga menampilkan kebiasaan anak muda masa kini, seperti halnya quotes galau dan cinta.
Emosi positif: Iklan juga dapat menggunakan gambar atau video yang mengundang emosi positif, seperti kegembiraan atau kemenangan.
3. Bahasa Persuasif
Kata-kata kunci: Iklan sering menggunakan kata-kata kunci seperti "cepat kaya," "mudah menang," atau "bonus besar."
Urgensi: Iklan juga dapat menciptakan rasa urgensi dengan menggunakan frasa seperti "waktu terbatas" atau "segera daftar."
4. Testimoni Palsu
Pengalaman positif: Iklan sering menampilkan testimonial palsu dari orang-orang yang mengaku telah meraih kemenangan besar.
Endorsement selebriti: Beberapa iklan juga dapat menggunakan endorsement palsu dari selebriti atau tokoh terkenal.
5. Link ke Situs Judi Online
URL mencurigakan: Iklan biasanya mengarahkan pengguna ke situs judi online dengan URL yang mencurigakan atau tidak jelas.
Domain baru: Situs judi online yang baru dan tidak terpercaya sering menjadi target iklan.