Upacara Mepekelem, Bebek Ini Seolah Berenang di Telaga Maya Tanpa Air

Setelah dilakukan Upacara Mapakeling, semua masyarakat Desa Pejeng datang ke Pura Pusering Jagat untuk melakukan persembahyangan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 20 Agustus 2024 | 21:51 WIB
Upacara Mepekelem, Bebek Ini Seolah Berenang di Telaga Maya Tanpa Air
Tangkap Layar [Tiktok @arvindbali29]

SuaraBali.id - Dua ekor bebek berwarna putih ini sukses menjadi sorotan. Bebek tersebut rupanya menjadi banten dalam suatu upacara adat di Bali.

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @arvindbali29 memperlihatkan dua bebek tersebut. Bebek ini terlihat sedang berada di dalam telaga maya.

Bebeknya seolah berada di dalam air, padahal telaga tersebut tidak ada airnya. Bebek tersebut terlihat berusaha melepaskan tali yang ada pada sayapnya.

Rupanya, upacara yang digelar tersebut adalah Upacara Mapakelem Telaga Maya. Upacara ini diawali dengan mapakeling untuk membersihkan dan menghias sesuhunan yang ada di Pura Pusering Jagat.

Baca Juga:Sore Hari di Denpasar Apa saja yang Bisa Dilakukan Selain ke Pantai?

Setelah dilakukan Upacara Mapakeling, semua masyarakat Desa Pejeng datang ke Pura Pusering Jagat untuk melakukan persembahyangan.

Di saat inilah, semua banten upakara diletakkan di tengah-tengah telaga. Banten tersebut berupa suci saji dan soroan serta sepasang bebek putih.

Bebek putih ini biasanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang telah dikalungkan dengan uang bolong berjumlah 11.

Sepasang bebek ini kemudian dilepaskan di tengah-tengah telaga maya. Uniknya lagi, sepasang bebek ini mengibas-ngibaskan sayap dan ekornya.

Selain itu juga mengiluk-ngilukkan badannya serta nyisik bulu seperti sedang berada di dalam air, padahal areal tersebut kering.

Baca Juga:Satu-satunya Tol Yang Bisa Dilewati Motor di Indonesia, Ini Sejarah Tol Bali Mandara

Masyarakat yang mengikuti upacara tersebut diperbolehkan menangkap bebek-bebek itu, namun tidak diperbolehkan turun ke tengah telaga.

Bebek ditangkap dari luar tembok pembatas Telaga Maya. Setelah ditangkap, kedua bebek itu dikembalikan kepada para sutri atau baga perahyangan di Pura Pusering Jagat.

Sementara itu, banten-banten lainnya yang berada di tengah telaga Maya tetap dibiarkan dan tidak dibersihkan.

Upacara Mapakelem Telaga Maya ini biasanya diikuti oleh semua masyarakat di Desa Pejeng, mulai dari masyarakat Banjar Guliang, Banjar Intaran, Banjar Puseh dan Banjar Pande.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak