Segera Rampung, Smelter AMNT di Sumbawa Diklaim Akan Hasilkan 18 Ton Emas

Berdasarkan data PT AMNT, smelter yang dibangun dirancang dengan kapasitas input sebesar 900.000 ton per tahun (tpa).

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 14 Agustus 2024 | 19:59 WIB
Segera Rampung, Smelter AMNT di Sumbawa Diklaim Akan Hasilkan 18 Ton Emas
Ilustrasi emas (freepik)

SuaraBali.id - Pembangunan smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, hampir rampung. Nantinya, smelter itu akan menghasilkan 18 ton emas Batangan.

“Kapasitas produksinya itu 950 ribun ton konsentrat. Dari itu nilai konsentrat yang diproduksi itu akan menghasilkan 18 ton emas, 77 ton perak, dan 600 sekian ton tembaga itu setiap tahun dan hampir sejuta ton asam sulfat,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, Sahdan.

Ia mengatakan saat ini pabrik konsentrat tembaga emas dan tembaga itu sudah masuk tahap uji coba atau commisioning hingga akhir 2024.

“Ini kan 19 rangkaian dan semua dicoba satu per satu dan mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan dan dibuat ini betul-betul berfungsi dengan baik,” katanya.

Baca Juga:Gempa Lombok Terasa Sampai Sumbawa Barat, Warga : Saya Kira Tadi Pusing

Berdasarkan data PT AMNT, smelter yang dibangun dirancang dengan kapasitas input sebesar 900.000 ton per tahun (tpa).

Fasilitas tersebut akan digunakan memproses konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau Sumbawa Barat dan tambang Elang di Kabupaten Sumbawa di masa depan.

Produk yang dihasilkan smelter adalah 220.000 tpa dari katoda tembaga LME Grade A dengan tingkat kemurnian 99,99 persen dan 830.000 tpa asam sulfat dengan kemurnian 98,50 persen.

Sedangkan fasilitas pemurnian logam mulia sebesar 970 tpa dari lendir anoda dari pabrik peleburan. Produk yang akan dihasilkan 18 tpa emas batangan dengan kemurnian 99,99 persen, 55 tpa emas batangan perak dengan kemurnian 99,95 persen dan 77 tpa selenium dengan kemurnian 99,99 persen.

Pemprov NTB saat ini masih berupaya agar kawasan industri tersebut bisa masuk ke peraturan presiden pada pemerintahan yang baru. Untuk membangun Kawasan Industri Smelter membutuhkan lahan seluas 1.200 hektare.

Baca Juga:Sumbawa Barat Diterjang Banjir, 11 Ribu Warga Kini Membutuhkan Bantuan

Dengan kebutuhan lahan tersebut Sahdan menyebut, AMNT telah membebaskan lahan seluas 200 hektare, sisanya 1.000 hektare diharapkan dapat disiapkan oleh Pemda Kabupaten Sumbawa Barat.

“Ini usaha kita bersama dan Bappenas sudah merancang ke arah sana. Bagaimana caranya bisa masuk ke RPJMN nya pak Prabowo 2024-2029,” katanya.

Kontributor Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak