Harga Beras di Mataram Kembali Turun, Uun : Jangan Panik

Penurunan ini menurutnya karena stok beras mulai banyak seiring masuknya musim panen meskipun belum merata.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 26 Maret 2024 | 12:40 WIB
Harga Beras di Mataram Kembali Turun, Uun : Jangan Panik
Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBali.id - Harga beras premium di sejumlah pasar tradisional Mataram kembali mengalami penurunan menjadi Rp15.000 per kilogram. Hal ini diungkapkan oleh Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

 "Penurunan harga beras menjadi Rp15.000 per kilogram sudah terjadi dalam dua hari ini," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto, Selasa (26/3/2024).

Adapun sebelumnya, harga beras premium di pasar mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram, kemudian tanggal 9 Maret mulai turun jadi Rp16.000 per kilogram, dan mulai Senin (25/3/2024) turun lagi jadi Rp15.000 per kilogram.

Penurunan ini menurutnya karena stok beras mulai banyak seiring masuknya musim panen meskipun belum merata.

Baca Juga:Nyepi Bertepatan Dengan Awal Ramadan, Pawai Ogoh-ogoh Akan Diatur Waktunya

Selain itu juga karena gencar-nya kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan pada enam kecamatan se-Kota Mataram.

Di tiap satu titik pasar rakyat, Bulog mendistribusikan 4-5 ton beras SPHP yang dijual Rp10.400 per kilogram atau di bawah HET beras medium Rp10.900 per kilogram.

"Upaya-upaya stabilisasi harga inilah yang kita gencarkan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok murah ," katanya.

Kendati demikian, penurunan harga beras premium itu belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kilogram. Tapi penurunan harga saat ini patut disyukuri dengan harapan harga beras bisa kembali stabil sesuai dengan HET yang ditetapkan.

"Insya Allah, harga beras kembali normal. Intinya masyarakat belanja sesuai kebutuhan, jangan panik," katanya. (ANTARA)

Baca Juga:Prabowo-Gibran Menang Telak di Mataram, Ini Perbandingan Jumlah Suaranya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak