"Mudah-mudahan dengan harga pangan yang terkendali di pasar tradisional itu dapat mengatasi permasalahan inflasi. Astungkara (atas izin Tuhan) inflasi di Kota Denpasar sejauh ini masih aman bahkan di bawah inflasi nasional," ucapnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada bulan Februari 2024 secara year on year (y-on-y), Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,98 persen. Kota Denpasar dengan inflasi 2,72 persen mencatatkan inflasi terendah di Provinsi Bali.
"Perumda Pasar Sewakadharma juga mendapatkan penugasan mengadakan pasar murah khusus beras di Pasar Badung selama beberapa hari menjelang Hari Suci Nyepi," kata Risnawan.
Dalam pelaksanaan pasar murah di Banjar Abian Kapas Klod, Kota Denpasar, warga berebut untuk membeli beras SPHP, sehingga dalam waktu sekejap, beras yang disiapkan Bulog itu habis terjual.
Baca Juga:Ojol di Denpasar Tewas Setelah Ditabrak Truk yang Sopirnya Tanpa Identitas
Bulog juga menyediakan gula pasir sebanyak 100 kilogram dengan harga per kilogram Rp17 ribu, minyak sebanyak 120 liter dengan harga per liter Rp16 ribu.
Selain itu, pasar murah tersebut juga menjual beras premium Pertiwi dengan harga Rp83 ribu (ukuran 5 kg) dan Rp165 ribu (ukuran 10 kg), MinyaKita botol ukuran 1 liter (Rp15 ribu), elpiji 3 kilogram seharga Rp18 ribu per tabung.
Untuk menyambut Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 11 Maret 2024, pada pasar murah itu juga dijual buah-buahan, bawang merah, bawang putih, telur, daging olahan dan berbagi jenis kue. (ANTARA)