Timbungan, Teknik Memasak di Bali yang Unik

Timbungan ini sebenarnya memiliki arti dimasak dalam bambu.

Denada S Putri
Rabu, 17 Januari 2024 | 17:10 WIB
Timbungan, Teknik Memasak di Bali yang Unik
Timbungan, teknik memasak yang unik di Bali. [Ist]

SuaraBali.id - Makanan khas Bali memang tak bisa diragukan lagi soal rasanya. Bagaimana tidak, rempah-rempah khasnya ini mampu membuat lidah wisatawan ketagihan mencobanya.

Bali memang mampu menarik hati wisatawan. Bukan hanya soal wisatanya saja, makanan khasnya pun rasanya susah untuk ditiru resepnya.

Berbicara soal masak memasak, di Bali ini mengenal kata ‘Timbungan’. Eits… bukan makanan yaa yang satu ini, namun merupakan Teknik memasak di Bali.

Kalian sudah pernah mendengar?

Baca Juga:Pengusaha Hiburan di Bali Ajukan Judicial Review Kenaikan Pajak

Timbungan adalah cara memasak khas Bali. Kalian tidak akan bisa menemui Teknik yang satu ini di luar Bali. Lantas Teknik memasak yang bagaimana? Timbungan ini sebenarnya memiliki arti ‘dimasak dalam bambu’.

Di mana Teknik ini digunakan untuk mengolah masakan berbahan dasar daging hewan jenis unggas dan ikan. Daging tersebut dimasak dengan dimasukkan dalam bambu kemudian dicampurkan dengan rempah pilihan.

Meski terdengar mudah dan mungkin biasa, Timbungan ini sebenarnya tergolong rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Hal inilah yang akhirnya membuat hidangan Timbungan menjadi langka di Bali, lantaran sudah sedikit yang menerapkan tekniknya.

Jarang sekali di masa sekarang ada orang yang bersedia memasak dengan melalui proses hingga 12 jam bahkan lebih. Pasalnya banyak sekali orang yang lebih memilih proses masak yang instan dan kilat.

Hanya di momen-momen tertentu saja kalian bisa menemui proses memasak ini di Bali. Pasalnya, Timbungan ini digunakan untuk memasak menu khusus saat ritual perayaan Hari Besar seperti Galungan.

Baca Juga:Polda Bali Periksa 3 Saksi Dugaan Ujaran Kebencian Arya Wedakarna

Teknik memasak tradisional ini kerap digunakan untuk memasak saat Hari Raya Galungan, lantaran disaat itu Masyarakat Bali merayakannya dengan masakan yang dianggap mewah dibandingkan dengan kesehariannya.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak