Desa Bayung Gede: Berdiri Sejak Sebelum Majapahit Kuasai Bali dan Masih Menjaga Nilai-Nilai Adat

Bahkan menurut sejarah terungkap bahwa sebelum pulau Bali ditaklukkan Kerajaan Majapahit, desa ini sudah lebih dulu ada,

Bella
Minggu, 14 Januari 2024 | 10:00 WIB
Desa Bayung Gede: Berdiri Sejak Sebelum Majapahit Kuasai Bali dan Masih Menjaga Nilai-Nilai Adat
Desa Bayung Gede, Bali. [Tangkapan Layar Instagram/Dedybondet]

SuaraBali.id - Desa Bayung Gede terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini merupakan salah satu desa tua di bali yang masih mengedepankan nilai-nilai adatnya.

Tak heran jika Desa Bayung Gede ini sering disebut sebagai desa kuno, lantaran memang usianya sudah sangat tua.

Bahkan menurut sejarah terungkap bahwa sebelum pulau Bali ditaklukkan Kerajaan Majapahit, desa ini sudah lebih dulu ada.

Melansir dari website resmi Desa Bayung Gede, nama Bayung Gede ini berasal dari kata ‘Bayung’ atau ‘Bayu’ yang berarti tenaga.

Baca Juga:Pengalaman Pahit Konten Kreator di Bali, Dipalak di Jalan Menuju Air Terjun Tibumana Buleleng

Sedangkan kata ‘Gede’ dapat diartikan sebagai kuat. Sehingga jika diterjemahkan, Bayung Gede adalah tenaga yang kuat.

Jauh sebelum diberi nama Bayung Gede, tempat ini merupakan sebuah pemukiman kecil di Bali yang disebut padukuhan.

Padukuhan tersebut dipimpin oleh struktur pemerintahan adat yaitu ‘Ulu Apad’ atau kepala suku. Tempatnya pun berada ditengah hutan dengan jumlah penduduk yang sangat kecil.

Seiring berjalannya waktu, desa ini berkembang hingga penduduknya berjumlah 35 KK. Akhirnya penduduk sekitar mulai memperluas wilayah padukuhan dengan bergotong royong membabat hutan.

Hutan yang dbabat mengarah ke arah barat sampai ke arah pemukiman sekarang. Setelah menjadi sebuah desa barulah diberi nama Bayung Gede.

Baca Juga:Kisah Unik Nasi Sela, Kuliner Khas Bali yang Menggugah Selera

Berdasarkan makna dari pemberian nama ‘Bayung Gede’, desa ini memiliki keinginan dan usaha yang tiada kenal Lelah untuk membangun suatu wilayah, sehingga dapat mengubah hutan belantara menjadi suatu pemukiman yang layak dihuni.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak