SuaraBali.id - Nama Arya Wedakarna mendadak viral di media sosial (Medsos) . Senator Bali ini dengan gamblangnya menyenggol Wanita berhijab dengan sebutan ‘penutup gak jelas’.
Awalnya Arya Tengah memarahi Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola Bandara.
“Saya gak mau yang frontline, frontline itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas,” ungkap Arya, dikutip dari Instagram @niluhdjelantik, pada Selasa (02/01/24).
Ucapan Arya tersebut dianggap rasis. Bagaimana tidak, ia dianggap seolah-olah menyinggung soal hijab yang dikenakan Wanita Muslimah.
Baca Juga:5 Juta Orang Asing Berkunjung ke Bali
Arya bermaksud ingin pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan, melayani wisatawan dan bukan justru pegawai yang mengenakan hijab. Menurutnya pegawai yang tertutup itu justru menimbulkan kontroversi.
“This is not Middle East, enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ucapnya lagi.
Ungkapan Arya itu sontak menggelitik seorang designer Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau kerap dikenal sebagai Niluh Djelantik.
Niluh seolah tak terima dengan perkataan Arya yang justru mengundang ketidaktentraman umat beragama.
“Pernyataan yang tidak mewakili rakyat Bali yang toleran dan cinta damai,” ucap Niluh.
Baca Juga:Begini Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Kuta Bali Jelang Tahun Baru 2024
Niluh kemudian mengatakan jika semua persoalan yang dihadapi sebenarnya bisa dibicarakan dengan baik-baik dan sopan.
“Jika kamu ingin frontliner di bandara pake bunga pake bija ya silakan sampaikan dengan padat singkat jelas.,” tulis Niluh.
“Fokus pada kualitas pelayanan publik. Mengapa jadi melebar kemana-mana menyinggung penutup kepala dan middle east?,” tambahnya.
Di akhir caption dalam video yang diunggah Niluh menegaskan bahwa solusi meredam permasalahan tersebut dengan segera meminta maaf, mengingat kini Bali dan rakyat Bali dihujat di mana-mana.
“Mbok meminta segera lakukan permohonan maaf yang tulus. Ingat saat pandemi yang menyelamatkan Bali adalah wisatawan domestik. Perbaiki sikapmu karena kamu dipilih dan digaji dari pajak hasil kerja keras rakyat,” tambahnya.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari