Dianggap Keramat, Ini Makna Kajeng Kliwon Menurut Hindu Bali

Hari Kajeng Kliwon ini jatuh pada perhitungan Tri Wara yakni Kajeng kemudian Panca Waranya yakni Kliwon.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 30 November 2023 | 14:21 WIB
Dianggap Keramat, Ini Makna Kajeng Kliwon Menurut Hindu Bali
Ilustrasi - Kajeng Kliwon

SuaraBali.id - Upacara adat yang dilakukan oleh Umat Hindu Bali selalu memiliki makna yang mendalam, tak terkecuali saat Kajeng Kliwon.

Upacara Kajeng Kliwon ini termasuk dalam upacara Dewa Yadnya. Masyarakat Hindu di Bali percaya jika upacara Kajeng Kliwon ini begitu suci, sehingga dianggap sebagai keramat.

Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Dalam Hindu Bali, Kajeng Kliwon ini adalah hari pemujaan terhadap Sanghyang Siwa. Pada hari tersebut diyakini Sanghyang Siwa sedang bersemedi.

Hari Kajeng Kliwon ini jatuh pada perhitungan Tri Wara yakni Kajeng kemudian Panca Waranya yakni Kliwon.

Baca Juga:Pernikahan Keris di Bali Dan Akibat Hukum Bagi Anak yang Dilahirkan

Sehingga hari tersebut adalah hari pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon diyakini sebagai saat energi alam semesta yang ada bertemu satu sama lain.

Energi alam semesta yang ada di Bhuwana Agung terealisasi dalam Bhuwana Alit atau tubuh manusia itu sendiri.

Upacara Kajeng Kliwon ini dilakukan setiap 15 hari kalender. Saat hari Kajeng Kliwon umumnya digunakan untuk berbuat Ugig oleh orang yang menekuni ilmu pengeleakan di Bali.

Pengeleakan atau Penestian di Bali dihidupkan pada waktu rahina Kajeng Kliwon. Guna menetralisir hal itu, Umat Hindu harus bermeditasi.

Selain itu, banten adalah salah satu sarana untuk menetralisir kekuatan negatif yang ada. Masyarakat Hindu Bali juga menyiapkan sesajian untuk Sang Hyang Dhurga Dewi.

Baca Juga:Ketika Perempuan Bali yang Berkasta Memilih Nyerod Demi Pria yang Dinikahinya

Sesajian ini biasanya berupa nasi kepel lima warna, yakni nasi merah, nasi kuning, nasi hitam, nasi coklat dan nasi putih.

Selain itu juga beberapa bawang putih dan tuak atau arak brem. Sesajian ini diberikan dengan harapan agar rumah tangga dan anggota keluarga mendapatkan keselamatan.

Tak hanya itu, sesajian juga sebagai ungkapan terima kasih atas segala yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Kontributor: Kanita Auliyana Lestari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini