Petani Diterkam Buaya di TTS Hingga Ditemukan Jasadnya Dalam Keadaan Tak Utuh

Wajah hingga dada korban sudah tidak utuh lagi, bahkan tangan kanan korban habis dimakan buaya.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 November 2023 | 12:53 WIB
Petani Diterkam Buaya di TTS Hingga Ditemukan Jasadnya Dalam Keadaan Tak Utuh
Proses evakuasi petani di Kabupaten TTS yang tewas setelah diterkam buaya. [Digtara.com]

SuaraBali.id - Seorang petani bernama Yusuf Bantaika (57) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tewas dengan kondisi menggenaskan.

Ia diterkam buaya pada Rabu (15/11/2023) malam dan baru ditemukan pada Kamis (16/11/2023) petang.

Tubuh warga RT 01/RW 01, Desa Kiufatu, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS ini sudah tidak utuh lagi saat ditemukan.

Wajah hingga dada korban sudah tidak utuh lagi, bahkan tangan kanan korban habis dimakan buaya.

Baca Juga:Puluhan Atlet Taekwondo Asal TTS Masuk RS Gara-gara Keracunan Ikan Tongkol

Sedangkan sebagian wajah korban luka parah karena gigitan buaya. Bagian dada pun terluka parah hingga organ tubuh bagian dalam kelihatan.

Hanya pada bagian perut hingga kedua kakinya yang masih utuh.

Korban ditemukan di sekitar pantai Oematnu, desa Toineke, Kecamatan Kualin sekitar pukul 16.00 Wita dalam keadaan tanpa busana dan dalam posisi terlentang di pantai.

Warga yang mengetahui hal ini langsung melakukan evakuasi menggunakan kain ke rumah korban di RT 01 Dusun 01, Desa Kiufatu, Kecamatan Kualin.

Jenazah korban yang sudah tidak utuh langsung dimakamkan pihak keluarga.

Baca Juga:Takut Disuntik VAR, Warga TTS Meninggal Setelah Digigit Anjing

"Kondisi tubuh sangat mengenaskas karena wajah, tangan kanan dan dada sudah dimakan binatang buas," ujar Charles (35), salah satu warga setempat.

Ia memperkirakan korban ke pantai pada Kamis petang dan diterkam buaya serta sempat melakukan perlawanan. Pantai tersebut sempat disusuri warga untuk mencari keberadaan buaya tersebut namun buaya tersebut diperkirakan sudah kembali ke perairan yang dalam.

Kasus ini kemudian dilaporkan Fance Nabunome ke Polsek Kualin. Kapolsek Kualin, Ipda Faizal Alang bersama anggota langsung turun ke TKP untuk memastikan kejadian tersebut.

Saat tiba di di lokasi, sudah banyak warga yang berkumpul di tepi pantai dan membenarkan kejadian buaya menerkam seseorang.

Kapolsek Kualin menyebutkan kalau korban datang sendiran ke pantai Oetune pada Rabu petang sekitar pukul 16.00 wita untuk menjala/memukat ikan di sekitar pantai Oetune.

Selang setengah jam, Darman Bantaika, anak korban ikut ke pantai Oetune untuk menjala ikan.

Di Pantai Oetune, Darman bertemu korban dan menanyakan hasil tangkapan.

"Saat itu korban menjawab baru dapat dua ekor ikan," ujar Kapolsek, Kamis (16/11/2023) malam sebagaimana dilaporkan digtara.com – jaringan suarabali.id.

Darman dan korban kemudian sibuk masing-masing untuk menjala ikan di pinggir Pantai hingga waktu mulai gelap sekitar pukul 21.00 wita, Darman menemukan senter korban tergelatak di pinggir pantai.

Saat senter diambil untuk mencari keberadaan korban namun korban sudah tidak kelihatan. Tiba-tiba Darman menyenter hanya melihat cahaya bola mata dari seekor buaya.

Darman memanggil nama korban, tetapi tidak ada jawaban.

Darman kemudian pergi ke Desa Toineke untuk minta bantuan ke pawang buaya, Ento Solsepa untuk sama-sama kembali ke tempat kejadian agar menangkap buaya tersebut sehingga korban bisa diselamatkan. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Kapolsek dan masyarakat sekitar serta keluarga korban siaga di pinggir pantai Oetune mencari keberadaan korban hingga Kamis pagi.

Baru pada Kamis (16/11/2023) petang, korban ditemukan di sekitar pantai Oematnu, desa Toineke dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan cukup mengenaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak