Tenaga Kerja Perempuan di Willayah Perkotaan NTT Bertambah

Paling banyak, kata Indra, ialah pengangguran di wilayah perkotaan yang mencapai 5,26 persen dibandingkan wilayah pedesaan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 10 November 2023 | 15:14 WIB
Tenaga Kerja Perempuan di Willayah Perkotaan NTT Bertambah
Ilustrasi pekerja (pixabay.com)

SuaraBali.id - Jumlah perempuan usia produktif yang tidak terserap ke dunia kerja di NTT bertambah. Hal ini diungkap oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meskipun penambahannya sedikit bila dibandingkan tahun lalu. Adapun Data ini dirilis dalam kategori Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

TPT ini menjadi indikator mengukur tenaga kerja yang tidak terserap dan kurang termanfaatkan per Februari dan Agustus per tahunnya.

Statistisi Madya BPS Provinsi NTT, Indra Achmad S. Souri dalam rilisnya, Jumat 10 November 2023, menyampaikan pendataan yang digunakan ialah Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).

Data ini diketahui merupakan TPT per Agustus 2023 sebesar 3,14 persen atau dengan kata lain ada sekitar 3 orang pengangguran dari 100 orang angkatan kerja di NTT.

Dibandingkan tahun sebelumnya ada penambahan sebesar 0,40 persen dibandingkan dengan Agustus 2022.

Indra juga menyebut TPT perempuan sebesar sebesar 3,36 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,14 persen dari Agustus tahun sebelumnya.

Namun bila mencermati angka TPT perempuan sedari 2021sampai 2023 maka diketahui rata-rata perubahan - 0,62 persen atau fluktuatif.

Pada Agustus 2021 angka TPT perempuan cukup tinggi yaitu 3,84 persen, lalu turun jumlahnya di Agustus 2022 sampai 3,22 persen.

Namun pada pada 2023 ini naik lagi ke 3,36 persen.

"Jadi ada sedikit bertambah dibandingkan tahun 2023 ini dibandingkan tahun sebelumnya," katanya sebagaimana dilansir digtara.com – jaringan suarabali.id.

Berbeda dengan TPT laki-laki yang sebesar 2,95 persen tahun ini atau mengalami penurunan sebesar 0,87 persen poin dibandingkan bulan yang sama di 2022.

Paling banyak, kata Indra, ialah pengangguran di wilayah perkotaan yang mencapai 5,26 persen dibandingkan wilayah pedesaan yang berjumlah 2,40 persen.

"TPT perkotaan dan perdesaan memiliki pola yang sama dengan TPT provinsi yaitu turun dibandingkan Agustus 2022, masing-masing sebesar 2,02 persen poin dan 0,01 persen," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak