Ketika memundurkan kendaraan untuk mengantar ayam potong ke kandang ayam yang berada di belakang rumah, Marselinus merasakan roda depan bagian kanan melindas sesuatu benda keras.
Ia pun langsung turun dari kendaraan dan melihat korban sudah tergeletak di bawah tanah. Mareselinus pun ketakutan dan mengangkat korban dan memindahkannya di samping gentong air yang berada di sisi rumah.
Marselinus akan beralasan bahwa korban terjatuh. Ia lalu mengendarai kendaraan pick up tersebut untuk diparkir di depan kandang ayam, lalu ia berjalan kembali ke arah samping korban.
Selang beberapa saat, ayah korban datang dan menanyakan keberadaan korban namun Marselinus menjawab tidak mengetahui keberadaan korban.
Marselinus dan Jonathan Matheos Messakh (ayah korban) pergi mencari korban di area kandang ayam, namun korban tidak ditemukan.
Saat mencari di samping rumah, ayah korban menemukan korban sedang berbaring dengan posisi wajah menghadap ke atas dengan kondisi wajah berlumuran darah.
Seketika itu juga ayah korban menangis histeris dan menggendong korban sehingga ibu korban dan para tetangga berdatangan.
Karena melihat massa sudah banyak, Marselinus pun melarikan diri dan bersembunyi di sekitar rumah korban. Ia mengaku ketakutan sehingga langsung memindahkan korban ke samping rumah dengan tujuan untuk menyembunyikan tubuh korban.
Korban langsung dievakuasi ke RSUD Soe, Kabupaten TTS untuk mendapatkan pertolongan. Namun setelah tiba di RSUD Soe, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia. Jenazah korban dibawa ke rumah oleh keluarga.
Anggota sat Lantas Polres TTS, Bripka Maksi Timo dan Briptu Arifin Nope Polli mendatangi TKP dan dilakukan olah TKP.