Cerita Jero Tangkas, Pengayah Bangke Matah Yang Pernah Divonis Mati

Sejak kecil, Jro Tangkas sudah sering mengalami kejadian yang ia sendiri tidak bisa menganalisa dengan logika.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 10:34 WIB
Cerita Jero Tangkas, Pengayah Bangke Matah Yang Pernah Divonis Mati
Pengayah Bangke Matah, Jro Tangkas [Tangkap Layar]

SuaraBali.id - Pecinta budaya dan adat Bali terutama yang berbau niskala pasti tak asing lagi dengan istilah ‘Bangke Matah’. Iya istilah ini kerap digunakan atau menjadi bagian dari pementasan Calonarang.

Bangke Matah atau Watangan Matah dikenal sebagai mayat matah yang menjadi salah satu ritual sakral dan bagian dari rentetan Upacara Calonarang di Bali.

Saat itu, orang yang mengajukan diri menjadi mayat matah akan dibuat mati suri, dan menjalani ritual seolah-olah mereka sudah benar-benar meninggal.

Bicara soal Bangke Matah, biasanya orang yang menjadi Pengayah watangan bisa mengalami hal-hal mistis dalam hidupnya.

Baca Juga:Tipat Cantok, Makanan Khas Bali yang Murah Meriah

Seperti contohnya, Pengayah Bangke Matah, Jro Tangkas. Baru-baru ini ia berbincang-bincang di kanal youtube Jeg Bali menceritakan pengalaman mistis dalam hidupnya yang tak pernah ada habisnya.

Sejak kecil, Jro Tangkas sudah sering mengalami kejadian yang ia sendiri tidak bisa menganalisa dengan logika.

“Waktu 2012, tiyang pernah merasakan sakit yang tidak masuk akal dan logika,” ujar Jro Tangkas yang dikutip Suarabali.id pada Jumat (27/10/2023)

Tiyang lumpuh kaki, sama buta nggak bisa melihat keduanya,” sambungnya. Ia mengatakan bahwa hal itu terjadi selama 16 hari namun tak merasakan sakit apa-apa.

Sakit yang tak bisa dilogika tersebut menjadi awal mula Jro Tangkas menjadi seorang pengayah.

Baca Juga:Menjelang Musim Hujan, Warga Bali Diperingatkan Jangan Sampai Buang Sampah ke Sungai

Tiyang juga mimpi tiap malamnya, mimpi yang nggak masuk akal, seperti memimpikan orang-orang yang sudah meninggal,” jelasnya. Ia memimpikan teman yang sudah meninggal tapi tak bisa menyapa, hingga mimpi dirinya sendiri yang meninggal.

“Karena penasaran dengan hal-hal yang tiyang alami, tiyang muter ke Bali, tapi semua orang bilang tiyang nggak papa dan nggak sakit, dan jalan satu-satunya adalah disuruh ngayah atau ngring,” tambahnya.

Bukannya tak melakukan apapun, Jro Tangkas pun sempat dibersihkan atau diwinten namun hal-hal itu tetap terjadi.

Kejadian yang tak bisa dilogika lagi ialah Jro Tangkas ini pernah divonis meninggal oleh dokter setelah mengalami kecelakaan tragis.

Padahal, ia sendiri merasa sehat, bugar dan tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya.

“Pernah Tahun 2007, waktu itu tamat SMA, Kerja di Sanur, jalan-jalan ke Klungkung balik beli sepeda motor langsung, jaman itu Mio,” ceritanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini