Makna Dan Tujuan Upacara Melasti yang Dilakukan Sebelum Nyepi

Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 09 September 2023 | 12:00 WIB
Makna Dan Tujuan Upacara Melasti yang Dilakukan Sebelum Nyepi
Upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, Jumat (24/3).

SuaraBali.id - Upacara Melasti dilakukan sebelum perayaan Nyepi oleh seluruh umat Hindu. Upacara Melasti sering diadakan di pinggir Pantai Melasti di selatan Pulau Bali dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut.

Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan.

Selain untuk membersihkan dan mensucikan diri, benda sakral milik pura pun juga dibersihkan saat upacara Melasti ini.

Menyambut Tahun Baru Saka

Baca Juga:5 Makna Ritual Adat di Bali yang Selalu Dilakukan Umat Hindu

Mengutip dari situs resmi Kebudayaan Kemdikbud, upacara Melasti adalah ritual ibadah penyucian diri yang dilaksanakan satu tahun sekali sebelum umat Hindu menyambut Tahun Baru Saka.

Upacara Melasti atau Mekiyis dilaksanakan sebelum ibadah Tawur Kesanga dan Catur Bhrata Penyepian atau Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka. Ritual ibadah ini dilaksanakan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan (tirta amertha), seperti laut, danau, atau sungai.

Makna Upacara Melasti

Melasti diartikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amertha yang berarti menghanyutkan atau membuang segala kotoran alam menggunakan air suci. 

Kotoran yang dimaksud adalah segala kotoran (dosa), baik dalam diri manusia (wan alit) maupun yang ada di dunia (wan agung). Selain itu, Melasti juga dilakukan sebagai wujud membersihkan Pralingga atau alat-alat persembahyangan.

Baca Juga:Jangan Salah, Ini Barang-barang Kerajinan yang Punya Ciri Khas Bali

Makna dari upacara Melasti adalah sebagai proses pembersihan diri manusia secara lahir dan batin, juga sebagai pembersihan alam. 

Melansir situs resmi Kabupaten Badung, Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan:

"Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana".

Artinya bahwa Melasti adalah meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa dan mencegah kerusakan alam.

Tujuan Upacara Melasti

Dari kutipan Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala tersebut, seperti dilansir situ Kabupaten Buleleng, upacara Melasti memiliki lima tujuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini