SuaraBali.id - Bupati Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Fathul Bahri angkat bicara terkait rencana event world superbike (WSBK) tidak diadakan lagi di Sirkuit Mandalika. Event internasional satu ini disebut menimbulkan kerugian pihak penyelenggara.
Bupati Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Fathul Bahri mengatakan kerugian pada tahun pertama dan kedua bahkan ketiga biasa terjadi apalagi untuk event skala internasional. Namun, terkait jumlah kerugian yang mencapai Rp100 miliar, Bupati Lombok Tengah mempertanyakan pengawas manajemen.
“Biasa pengusaha itu bakar uang. Tahun pertama kedua ketiga. Kami Pemda tidak ada kapasitas sebagai pengawas mereka. Tidak tahu rugi atau tidak. Siapa yang mengawasi manajemen mereka. Kita tidak tahu,” katanya.
Pemerintah Lombok Tengah sangat mendukung sepenuhnya adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika dan di dalamnya ada sirkuit. Dukungan yang diberikan salah satunya dengan memindahkan kubur nenek moyang yang berada di kawasan tersebut.
“Dan kami pemda mendukung sepenuhnya KEK terbangun sirkuit buktinya apa. Kuburan nenek moyang kami sudah kami pindahkan,” tegasnya.
Pemindahan yang dilakukan agar cita-cita pemerintah pusat terutama Presiden Joko Widodo bisa terwujud. Namun jika sekarang sudah terbangun dan sudah berjalan, baru mengatakan rugi. Pernyataan tersebut, justru akan berdampak pada Provinsi NTB khususnya Lombok Tengah.
“Kalau sekarang mengatakan rugi dan mendeskriditkan kami di Kabupaten Lombok Tengah. Para investor mikir untuk masuk menjadi kerugian bagi kami,” katanya.
Menurutnya, keluhan kerugian dari event WSBK di Internasional Sirkuit Mandalika ini bukan saja karena persoalan pendapatan melainkan alasan yang lain. Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini menyebut bahwa pembangunan sirkuit akan dilakukan di luar NTB.
“Saya mendengar karena akan dibangun sirkuit di tempat lain. Artinya di luar NTB. Itu ada apa ini. Tidak perlu membeberkan kerugian. Kita juga tidak tahu,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung soal pajak event yang masuk ke pemerintah daerah. Dimana, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah hanya mendapatkan pemasukan pendapatan pada event WSBK tahun 2023 hanya Rp600 juta.
Padahal, informasi yang didapatkan jumlah penonton meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
“Naik penonton pajak sedikit. Katanya banyak lokal tapi masa segitu. Nah pertanyaannya siapa yang mengawasi,” ujarnya.
Dukungan lain yang diberikan pemerintah yaitu dengan menuntaskan persoalan lahan di KEK Mandalika. Dukungan yang dilakukan karena tujuan pemerintah yang akan mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Selanjutnya, kami mendukung hampir setiap hari turun forkopimda ke lapangan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Tanah-tanah yang menjadi persoalan kita mediasi terus,” katanya.
Kontributor: Buniamin