PKL Samping Eks Bandara Selaparang Kota Mataram Ingin Diakomodir Selama Event MXGP

Pagelaran MXGP di Kota Mataram diharapkan bisa berdampak pada pelaku usaha kecil

Muhammad Yunus
Selasa, 23 Mei 2023 | 15:48 WIB
PKL Samping Eks Bandara Selaparang Kota Mataram Ingin Diakomodir Selama Event MXGP
PKL di samping eks Bandara Selaparang Kota Mataram [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Pagelaran MXGP di Kota Mataram diharapkan bisa berdampak pada pelaku usaha. Terutama PKL yang sudah lama berjualan di kawasan eks Bandara Selaparang Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Karena pada momen tersebut, para PKL bisa mendapatkan omset yang lebih besar dari biasanya.

Salah seorang pedagang nasi di samping eks Bandara Selaparang, Titi Nurhayati, mengatakan dirinya sudah berjualan puluhan tahun lalu. Sejak bandara mulai beroperasi. Dengan adanya kegiatan internasional yang akan digelar pada 1-2 Juli 2023 mendatang sangat berharap untuk bisa dilibatkan.

“Lama sekali kita sudah jualan di sini. Jadi kan ini ada event, kita berharap masih bisa diizinkan berjualan,” katanya Selasa (23/5).

Baca Juga:Cair! Pemerintah Kota Mataram Siapkan Rp27 Miliar untuk Gaji ke-13 ASN

Ia mengatakan, jika nanti selama event tidak diizinkan untuk mendirikan lapak di lokasi saat ini, mungkin bisa diberikan tempat di dalam kawasan. Dengan demikian masih tetap bisa berjualan selama pelaksanaan MXGP berlangsung.

“Kalau biasanya misal ada acara itu kita diminta masuk ke dalam. Jadi disini itu nggak ada pedagang. Tapi kita ada tempat di dalam,” katanya.

Diakuinya, lapak yang digunakan saat ini masih menggunakan terpal sebagai tenda. Jika diharapkan bisa lebih rapi, maka ada bantuan yang bisa diberikan. Karena, sambung Titi, saat ini belum ada modal untuk membuat tenda yang lebih bagus.

“Lurah yang sudah menyampaikan jangan pakai terpal, disuruh pakai tenda. Jadi harapan kita ada bantuan,” ujarnya.

Selama ini omset dari berjualan nasi yaitu sebesar Rp300 ribu per hari. Jika ada event, maka bisa mencapai Rp500 ribu.

Baca Juga:Bepergian Aman Bersama Motor Honda, Karna Honda Care Selalu Siap Siaga

“Biasanya di sini. Kalau lagi ada acara ramai bisa sampai Rp500 ribu,” katanya.

Pedagang yang lain Raodah mulai khawatir tidak bisa lagi berjualan di lokasi saat ini. Karena belum ada informasi yang diterima bahwa para PKL akan diakomodir selama event MXGP.

“Kita tidak boleh jualan di sini lagi,” keluhnya.

Larangan berjualan ini berkaca pada pengalaman sebelumnya pada saat event WSBK tahun lalu. Sementara terkait ada atau tidaknya tempat yang diberikan nanti di dalam bandara, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

“Dulu kan pas WSBK juga kita tidak dikasih jualan disini,” katanya.

Sementara itu, Camat Selaparang Zulkarwin mengaku tidak bisa memastikan apakah para PKL akan diakomodir pada saat event MXGP nanti. Karena hal tersebut bukan kewenangannya untuk menentukan apakah PKL bisa tetap berjualan di tempat biasa atau tidak.

“Kita serahkan sepenuhnya pada panitia. Bagaimana mengatur itu. Karena tidak mungkin membiarkan mereka selama perhelatan kan,” katanya.

Para PKL yang ada saat ini sambung Zulkarwin belum memiliki izin. Selain itu, lokasi tempat berjualan juga melanggar aturan karena diatas trotoar. “Mereka kan tidak resmi berjualan disana. Mereka tidak berizin. Karena zonasi juga belum jadi, maka kita masih mentolerir keberadaan mereka,” ungkapnya.

Zulkarwin tetap meminta agar para pelaku usaha diakomodir selama event namun khusus untuk UMKM. Artinya, pelaku usaha yang akan diakomodir yaitu berjualan souvenir atau oleh-oleh khas daerah.

“Untuk mengakomodir pedagang kecil misal kayak dagang souvenir,” ujarnya.

Kontributor: Buniamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini