Tak akan ada aturan yang berbeda juga bagi wisatawan yang memasuki Bali baik dari China maupun negara lain.
"Jadi tidak ada perbedaan atau diskirminasi, jangan sampai nanti ada kekhawatiran padahal di sana tidak seperti itu (kasus COVID-19)," ujar Winastra.
Bila penerbangan langsung dari China ke Bali belum juga dibuka, Winastra melihat tak banyak wisatawan China yang akan merayakan Imlek di Pulau Dewata.
Pun apabila ada, ia meyakini bahwa wisatawan tersebut tiba melalui Jakarta, sementara pihaknya berharap adanya penerbangan langsung secara reguler.
Baca Juga:Harga Tiket Pesawat Turun, ASITA Bali Pesimis Karena Tiket Luar Negeri Masih Mahal
Ia berharap terkait target wisatawan mancanegara asal China sebanyak 255.300 di tahun 2023 akan dapat tercapai. (ANTARA)