SuaraBali.id - PT Hatten Bali Tbk (WINE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/1/2023). Produsen anggur di Bali ini pun mendunia.
Bahkan hasilnya di luar dugaan pada hari pertama perdagangan karena harga sahamnya melesat hingga nyaris menyentuh level Auto Rejection Atas (ARA).
Hingga pukul 09.25 WIB, harga saham dengan inisial WINE tersebut melesat 44 poin atau 34,11% dari harga IPO ke level harga 173.
Adapun WINE dilepas ke publik dengan harga Rp 129 per saham.
Baca Juga:Bule Rusia Tewas di Kolam Renang Villa Seminyak
Dalam aksi Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), Hatten Bali melepas 678 juta lembar saham atau setara dengan 25,02% dari modal disetor dan ditempatkan.
Melalui cara ini, WINE menerima dana segar sebesar Rp 87,46 miliar.
Dana segar hasil IPO ini akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan usaha.
"Setelah listing kami ada sumber pendanaan. Kami yakin perusahaan akan semakin berkembang," kata Presiden Direktur Hatten Bali Ida Bagus Rai Budarsa, dalam seremoni pencatatan saham perdana WINE, Selasa (10/1/2023).
WINE menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek dan underwriter.
Baca Juga:Dosen Cabul di Bandara Ngurah Rai Sudah Punya 3 Anak Namun Diduga Penyuka Sesama Jenis
Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin optimistis kehadiran WINE di BEI akan memberikan warna bagi industri pasar modal.
PT Hatten Bali Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi minuman beralkohol, khususnya wine.
WINE memiliki usaha terintegrasi dari budidaya pengembangan buah anggur di kebun, pengolahannya sampai dengan pendistribusian.
WINE memiliki kebun anggur yang dikelola sendiri seluas 25 ha, serta bermitra dengan petani setempat.
Bagus Rai optimistis terhadap prospek bisnis dan pertumbuhan pendapatan WINE.
Melihat tren konsumsi wine pada masyarakat menengah atas serta tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin besar.
"Dengan berkembangnya produk dan minat atas industri ini di Indonesia, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi," pungkas Bagus Rai. (beritabali.com).