Penerbangan Jetstar yang hendak mendarat di Bali tersebut mengangkut 300 penumpang. Penumpang pun menghadapi drama panjang sejak sebelum pesawat mereka memutuskan memutar balik.
Para penumpang terpaksa menunggu hampir lima jam lebih lama dari jadwal seharusnya.
Pesawat Boeing 787 Dreamliner yang mereka tumpangi sudah melintasi Broome di Australia Barat sebelum dipaksa memutar balik ke Melbourne.
Penumpang yang tak sadar awalnya mengira mereka telah mendarat di tujuan, padahal mereka kembali ke asal pada keesokan paginya.
Baca Juga:Tempat Wisata Jadi Fokus Polda Bali Saat Malam Tahun Baru
Seorang penumpang menggambarkan kejadian yang dialaminya sebagai 'mimpi buruk liburan'.
"Dia (pilot) menyarankan mereka telah menyelidiki Darwin dan Perth (sebagai tempat pendaratan), tetapi memilih Melbourne karena kami memiliki cukup bahan bakar dan akan lebih baik untuk staf, dan karena itu penerbangan baru," kata penumpang yang tidak mau disebutkan namanya itu.
"Sebagian besar penumpang yang pernah mengalami masalah besar beberapa kali merasa kesal dan bingung bagaimana sebuah penerbangan yang sudah jalan 80 persen bisa ditolak mendarat," kata penumpang itu lagi.
"Kebingungan ini juga dialami staf yang kebanyakan mengatakan bahwa mereka belum pernah mendengar hal itu pernah terjadi sebelumnya."
Pihak maskapai selanjutnya menjadwalkan penerbangan pengganti pada keesokan harinya. Mereka merencanakan penerbangan itu berangkat pada pukul 16.45, Rabu waktu setempat, tetapi nyatanya kembali tertunda.
Baca Juga:Begini Keadaan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di Kala Cuaca Ekstrem Melanda
Pesawat Boeing 787 akhirnya diberangkatkan pada pukul 18.15 waktu setempat, sesuai jadwal penerbangan semula.