"Tidak boleh masuk, karena ini digembok (gerbang). Itu tanggal 9 belum dirusak," katanya.
Bersama warga lainnya, Asiung pun membuka paksa rumah Rudyanto lantaran aroma busuk sangat menyeruak.
Ia terpaksa merusak gembok pagar yang terkunci dari dalam.
"Saya bongkar pakai linggis, itu gemboknya. Kondisi gelap karena udah gak ada listrik," katanya.
Asiung juga sempat menelepon pihak PLN untuk meminta agar listrik dialiri dulu kerumah tersebut. Namun petugas PLN menyebut jika permintaan tersebut harus atas persetujuan manajemen.
Akhirnya dalam kondisi gelap-gelapan, Asiung masuk ke dalam pelataran rumah. Dengan menggunakan penerangan seadanya, ia kemudian mencungkil jendela yang ada di samping pintu utama.
Dan tak disangka, saat gorden disingkap. Ia mengaku kaget bukan kepalang lantaran menemukan sesosok jenazah yang sedang duduk di atas ubin.
Ia memutuskan untuk menelepon Polsek Kalideres. Petugas pun datang, saat itu petugas membuka paksa pintu utama.
"Begitu buka pintu, di ruang tengah ada dua, wanita. Satu di ruang tamu jenis kelamin pria, belakang lagi, pria ya," kata Asiung.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kematian keluarga Rudyanto. Lantaran hasil pemeriksaan awal, polisi menyebut keluarga tersebut tewas akibat kekurangan nutrisi. Karena hasil otopsi menyebutkan kondisi lambung jenazah dalam keadaan mengempis.
Namun petugas mengaku akan memeriksa organ tubuh jenazah lainnya seperti hati dan jantung.