Upacara Ngrastiti Bhakti itu dilakukan dengan harapan agar nantinya selama pelaksanaan KTT G20, alam semesta beserta isinya berpihak memberikan kelancaran.
Apabila kegiatan KTT G20 pada 15-16 November 2022 berjalan sukses dan lancar maka masyarakat Kabupaten Badung dan Indonesia akan merasakan dampak positif dalam sektor pariwisata dan mendapatkan citra baik di mata dunia.
KTT G20 Bali merupakan pertemuan ke-17. KTT yang berlangsung di Bali merupakan puncak dari Presidensi G20 Indonesia yang telah berlangsung dari 1 Desember 2021 hingga KTT pada kuartal keempat tahun 2022.
Masyarakat begitu antusias menyambut tamu, menyukseskan acara, sampai dengan memanfaatkan peluang yang tercipta dari gelaran internasional, khususnya KTT G20.
Baca Juga:Perayaan Hari Banyu Pinaruh di Bali
Selain nuansa Bali yang kental pada event internasional itu, persiapan teknis dan persiapan infrastruktur pendukung G20 juga dilakukan Pemprov Bali dan jajarannya secara maksimal, bahkan persiapan infrastruktur itu ditargetkan sudah 100 persen selesai pada akhir Oktober 2022.
"Yang masih kurang adalah perbaikan jalur pedestrian menuju Kempinski karena ada pemindahan kabel listrik, yang semula di atas menjadi di bawah. Namun akhir Oktober diupayakan selesai," kata Gubernur Koster.
Tidak hanya pemerintah, Ketua Komunitas Layangan Pelangi I Kadek Armika dan Wakil Umum Ketua Layangan Cerdas I Nyoman Sudita juga mengaku berkomitmen mendukung gelaran G20 dan penerapan SE Gubernur Bali Nomor 82 Tahun 2022.
Komunitas ini tidak akan menaikkan layang-layang terutama pada bulan November untuk menjaga keamanan dan keandalan kelistrikan di Bali, khususnya menyukseskan pelaksanaan KTT G20.
Semua yang dilakukan tersebut demi menyukseskan agenda KTT G20 di Bali. (Antara)
Baca Juga:Mengenal Kostum Reog Miss Grand International asal Indonesia yang Memukau