SuaraBali.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun pemimpin negara G20 yang mengonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
Meskipun, dalam hal ini, Presiden Joko Widodo dalam wawancara khusus dengan Bloomberg pada Agustus lalu mengatakan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir.
Selain itu baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden telah menyatakan kesediaannya untuk bertemu baik dengan Xi Jinping maupun Putin, jika keduanya menghadiri KTT G20.
Retno berujar sejauh ini Indonesia tidak menerima respons negatif dari para pemimpin G20 untuk hadir dalam KTT di Bali, November mendatang.
Baca Juga:Kapala DPMPTST Badung Sebut Investasi yang Masuk Capai Rp 7,3 Triliun
Ia menjelaskan bahwa koordinasi dengan kedutaan besar negara-negara G20 serta negara undangan terus dilakukan untuk mempersiapkan partisipasi para pemimpin.
“Kita tidak menerima respons negatif dari semua negara anggota G20 sejauh ini mengenai kehadiran pemimpinnya,” kata Retno.
Sementara itu perwakilan dari para pemimpin dunia di Indonesia saat ini terus mempersiapkan ground working.
Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani mengatakan sebagai Presiden G20, Indonesia siap memfasilitasi semua permintaan pertemuan bilateral selama berlangsungnya KTT.
Dia juga mengatakan bahwa reputasi Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional telah diakui dan mendapat dukungan dari negara-negara undangan.
Baca Juga:Pencuri di Rumah Makan ACK Ubud yang Terekam CCTV Dimaafkan
Menyebut bahwa mayoritas pemimpin G20 akan hadir dalam KTT, Trian mengatakan hal itu menunjukkan kepercayaan terhadap presidensi G20 Indonesia, yang dijalankan di tengah rivalitas dunia.
“Indonesia adalah negara yang dalam kepemimpinannya selalu berusaha membuat semua negara comfortable, kita juga punya track record yang baik untuk memimpin KTT,” ujar Trian.
Pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa persiapan logistik, lokasi, dan keamanan terus dimatangkan menjelang KTT G20. (ANTARA)