"Ketika kita merasa bahwa martabat kita lebih tinggi (dari orang lain) maka di situlah terjadi superioritas dan kita akan menzolimi orang lain," tambah Marthinus.
Oleh karena itu, ia menyatakan nilai kedua yang tidak jauh dari penghargaan terhadap martabat manusia adalah nilai kebebasan.
"Kita harus bebas mengekspresikan semua nilai-nilai yang kita yakini selama nilai-nilai itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang ada. Kebebasan itu juga dibatasi oleh kebebasan orang lain sehingga ketika kita bicara tentang kebebasan, maka kebebasan kita akan berhenti persis di ujung kebebasan orang lain. Itulah nilai dimana kita harus hidup menghargai kebebasan," kata dia.
Nilai ketiga dari upacara pelepasan tukik dan penyu di Pantai Merusaka adalah melambangkan keseimbangan karena melepaskan tukik dan burung merpati adalah simbol menjaga keseimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan.
Kadensus menambahkan tiga nilai itu berhubungan dengan kegiatan peringatan 20 tahun Bom Bali 1 karena dalam tragedi kemanusiaan tersebut ada yang merampas hidup orang lain atas pengakuan martabat diri sendiri.
"Itulah yang harus kita hindari selama ini sehingga dengan menghargai kehidupan, menghargai martabat, menghargai keseimbangan, yakinlah bahwa kita akan hidup berdampingan dengan damai dan aman," katanya. (ANTARA)