Simpang Siur Data Korban Tragedi Kanjuruhan, Polri Sebut 574, Pemprov Jatim 704

Akan tetapi hal berbeda diungkap dari data versi Polri, datanya lebih sedikit yakni sebanyak 574.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 16:40 WIB
Simpang Siur Data Korban Tragedi Kanjuruhan, Polri Sebut 574, Pemprov Jatim 704
Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. ANTARA/Vicki Febrianto

SuaraBali.id - Di hari ketujuh setelah tragedi Kanjuruhan, pendataan para korban di insiden maut itu kembali dipertanyakan. Pasaknya dalam rilis terakhir ada perbedaan jumlah versi Polri dan Pemerintah Provinsi Jatim.

Versi Pemprov Jatim, jumlah korban Tragedi Kanjuruhan baik yang meninggal maupun yang luka versi Pemprov Jatim mencapai 704 orang.

Akan tetapi hal berbeda diungkap dari data versi Polri, datanya lebih sedikit yakni sebanyak 574.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo. Menurutnya jumlah yang masih menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit sebanyak 36 orang.

Jumlah tersebut terus berkurang dari jumlah sebelumnya hari Selasa (04/10/2022), yakni sebanyak 59 orang korban. Demikian disampaikannya dalam jumpa pers di Mapolres Malang.

"Laporan update data korban luka-luka insiden kerusakan Stadion Kanjuruhan pada tanggal 8 Oktober pukul 09.00 WIB, korban luka rawat inap ada 36 orang," kata Dedi.

Dalam rinciannya 36 orang korban luka tersebut dirawat di sembilan rumah sakit, yakni RSSA sebanyak 14 orang (lima di ICU dan sembilan di ruang perawatan biasa).

Kemudian di RSUD Kanjuruhan sebanyak enam orang (satu di ICU dan lima di ruangan perawatan biasa), RSB Hasta Brata sebanyak tiga orang, RSI Aisyiyah satu orang di ruang HCU, RS Wava Husana sebanyak empat orang.

Kemudian di RST Soepraoen sebanyak dua orang, RS Unisma sebanyak satu orang, RS Godang Legi sebanyak dua orang dan RS Hermina sebanyak tiga orang.

Berdasarkan pencatatan yang dilakukan ulang oleh Tim DVI Polri dan instansi terkait serta pengecekan di rumah sakit terkait diperoleh validasi data jumlah korban luka-luka dalam tragedi tersebut sebanyak 574 orang. Jumlah ini bertambah dari data sebelumnya, Selasa (4/10) sebanyak 467 orang.

Dari 574 korban luka-luka, tercatat sebanyak 506 luka ringan, 45 orang luka sedang dan 23 orang luka berat. Sedangkan data korban meninggal tetap 131 orang.

"Semua data telah dikonfirmasi dengan direktur rumah sakit, sebagai pelayanan medis dan bagian forensik," kata Dedi menambahkan.

Sedangkan update data resmi versi pemerintah provinsi, per hari ini menjadi 704 orang. Untuk perinciannya, dari 704 korban itu sebanyak 131 orang meninggal dunia, 550 korban luka ringan maupun sedang, 23 korban luka berat, serta 37 korban masih dirawat di rumah sakit.

Dari 37 pasien yang kini dirawat, masing-masing berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang sebanyak 14 orang, Di RSUD Kanjuruhan sebanyak enam orang, di RS Hasta Brata sebanyak tiga orang, RSU Wajak Husada satu orang.

Di RSI Gondanglegi dua orang, RS Wava Husada empat orang. RS UMM satu orang, RST Soepraoen dua orang, RS Aisiyah dua orang, RS Hermina tiga orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini