Suhu Malam Hari di Gunung Rinjani Berkisar 19-20 Derajat Celcius Hingga Berkabut

Menurut BMKG, suhu cenderung lebih dingin akibat kondisi elevasi yang lebih tinggi.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 27 September 2022 | 15:05 WIB
Suhu Malam Hari di Gunung Rinjani Berkisar 19-20 Derajat Celcius Hingga Berkabut
Pendakian ke Gunung Rinjani mulai ramai dipesan untuk perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Suhu pada malam hari di wilayah Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berkisar 19-20 derajat Celcius dan dapat memungkinkan terjadi kabut. Hal ini dikemukakan olehBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut BMKG, suhu cenderung lebih dingin akibat kondisi elevasi yang lebih tinggi.

"Sedangkan pada siang hari suhu maksimum di kawasan Gunung Rinjani itu bisa mencapai 30-33 derajat Celcius," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Alfiansyah Pradana, Selasa (27/9/2022)

Ia mengatakan, suhu untuk wilayah NTB secara umum berkisar antara 23-35 derajat Celcius, namun di wilayah Sembalun atau kaki Gunung Rinjani cenderung lebih dingin diakibatkan kondisi elevasi lebih tinggi dan berada di wilayah pergunungan atau dataran tinggi.

"Cuaca saat peralihan musim kemarau ini di wilayah Gunung Rinjani lebih dingin," katanya.

BMKG juga menyatakan, cuaca secara umum di wilayah Gunung Rinjani dan sekitarnya diprediksi cerah hingga hujan ringan.

Namun perlu diwaspadai pada siang hingga sore hari dapat berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/ petir dan angin kencang di wilayah Lombok bagian Utara termasuk di dalamnya sebagian wilayah Gunung Rinjani yang dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang.

"Hujan diprakirakan terjadi siang hingga sore hari," katanya.

BMKG juga mencatat kondisi suhu minimum di wilayah Sembalun di awal musim kemarau 2022 pernah mencapai 12 derajat. Untuk suhu minimum biasanya terjadi antara dini hari hingga menjelang subuh.

Sedangkan untuk suhu maksimum terjadi pada siang hari, sehingga cuaca pada musim kemarau kadang terasa dingin saat malam hari. Sementara itu, untuk suhu udara minimum yang terjadi pada musim hujan cenderung lebih hangat berkisar antara 18 derajat hingga 24 derajat.

"Itu berdasarkan data model prediksi suhu permukaan minimum di wilayah Sembalun yaitu 12 derajat di awal musim kemarau bulan lalu," katanya.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca dan berharap warga dapat mewaspadai adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan Sumbawa. Selain itu, potensi hujan dapat meluas ke wilayah Bima dan Kabupaten Dompu.

"Potensi hujan diperkirakan terjadi pada siang hingga sore hari," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini