Tuan Guru Bajang Ungkap Alasan Tak Ada Kehadiran Pemerintah Pusat di Hultah NWDI

Ternyata alasanya jika mengundang presiden tentunya ada paspampres dan nantinya ada pembatas.

Eviera Paramita Sandi
Minggu, 18 September 2022 | 20:12 WIB
Tuan Guru Bajang Ungkap Alasan Tak Ada Kehadiran Pemerintah Pusat di Hultah NWDI
Ketua Umum PB NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) H M Zainul Majdi saat meninggalkan lokasi Hultah NWDI di Gor Hamzanwadi, Pancor, Lombok Timur, NTB, Minggu (18/9/2022) (Suara.com/Toni Hermawan)

SuaraBali.id - Hari Ulang Tahun Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Hultah NWDI) ke-87 di Pancor Lombok Timur, NTB tanpa dihadiri pemerintah pusat, baik presiden ataupun para menteri. Hal ini pun mengundang banyak tanya apa sebab pemerintah pusat tak datang.

Ternyata alasanya jika mengundang presiden tentunya ada paspampres dan nantinya ada pembatas. Di sisi lain juga ada para menteri juga tengah digadang-gadangkan jadi presiden.

Ketua Umum PB NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) H M Zainul Majdi mengatakan setelah dua tahun tidak mengadakan tasyakkuran Hultah NWDI. Kali ini pihaknya bisa melaksanakan meskipun tidak mengundang dari pemerintah pusat, presiden RI Joko Widodo dan wakil presiden RI KH Ma'ruf Amin ataupun para  menteri.

"Kalau kita undang presiden ada paspampres dan ada pembatasanya,” kata TGB saat memberikan pengajian umum di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur (Lotim), NTB pada Minggu (18/9/2022)

Baca Juga:BMKG Imbau Waspada Terhadap Potensi Angin Kencang di NTB

Dirinya juga mengaku tidak mengundang para menteri. Sebab para menteri saat ini sedang digadang-gadangkan menjadi presiden.

"Kita tidak undang para menteri, nanti kalau undang yang datu dikira pendukung yang ini. Hultah kita kali ini kita khusukan dari kita untuk kita bersama-sama untuk kita,” katanya. 

TGB juga menyapa semua para tamu undangan. Baik yang berada langsung di lokasi hultah ataupun di luar lokasi hultah guna menyaksikan kemeriahan hultah.

Bukan hanya itu, dirinya juga menceritakan jamaah yang duduk terdepan dan dibawah aula bahkan ada yang menginap.

"Semua bapak ibu adalah tamu tiang (saya),” katanya.

Baca Juga:Viral di Medsos, Wisatawan Alami Catcalling di Gili Trawangan, Dispar Akan Telusuri

TGB Berpsan Dalam Mendidik Jangan Gunakan Kekerasan

TGB juga berpesan kepada seluruh pendidik supaya jangan mendidik demgan kekerasan ataun pun hukum fisik. Sebab masih banyak cara-cara lain dalam mendidik.

"Masih banyak cara-cara lain,” pesannya.

Ia juga mengatakan adanya lembaga pendidikan menjaga dirinya dan membangun dirinya puluhan tahun lama mendapatkan fitnah. Hal ini disebabkan adanya praktik lama yang harusnya ditinggalkan.

"Tidak berubah dan masih terjadi lembaga pendidikan terkena fitnah. Mari kita cari cara, insya Alloh kita punya cara lain dalam mendidik anak-anak kita" pungkasnya.

Kontributor Toni Hermawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini