Luhut Harap Bali Bebas Sampah Saat Puncak Acara KTT G20

Menurut Luhut tiga TPST yang rencananya akan hadir di Denpasar itu sekitar 40 persen mesinnya masih diimpor.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 01 September 2022 | 10:00 WIB
Luhut Harap Bali Bebas Sampah Saat Puncak Acara KTT G20
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, usai menonton film Ngeri-Ngeri Sedap. (Antara)

SuaraBali.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Bali bisa bebas sampah pada puncak acara KTT G20 pada November mendatang.

Hal itu dikatakan Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau proyek pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu dan memantau progres dua TPST lainnya yakni Tahura dan Padang Sambian di Bali, Rabu (31/8/2022).

"Sebagai Ketua Bidang Penyelenggara Acara Presidensi G20, aspek penting yang ingin saya tunjukkan kepada para delegasi nanti adalah kebersihan di Pulau Dewata sebagai tuan rumah," katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Menurut Luhut tiga TPST yang rencananya akan hadir di Denpasar itu sekitar 40 persen mesinnya masih diimpor.

Hal ini karena Indonesia masih belum memiliki dan mengembangkan teknologi pengelolaan sampah terpadu.

Ia pun meminta kementerian/lembaga terkait agar terus mengembangkan mesin berteknologi yang sama untuk diproduksi sendiri di dalam negeri.

"Rencananya pabrik mesin ini akan berada di Solo, Jawa Tengah sehingga ke depannya mesin pengolahan sampah di 52 TPST lainnya yang akan dibangun di seluruh Indonesia akan menggunakan mesin buatan dalam negeri," ujarnya.

Luhut juga meminta agar semua pihak ikut serta dan terlibat dalam mengurangi sampah dan menjadikan Indonesia lebih bersih.

"Saya pun meminta Universitas Udayana untuk ikut berkontribusi dalam melakukan riset ilmiah tentang studi pemilahan sampah antara yang basah dengan yang kering. Dengan begitu, apapun yang kita kerjakan ada landasan ilmiahnya sehingga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar," imbuhnya.

Selain itu, agar ada nilai dan manfaat ekonomis dari TPST ini, Luhut ingin agar hasil pengelolaan sampah di TPST bisa menghasilkan berbagai macam produk. Hal itu agar UMKM lokal bisa menambah hasil produk mereka sendiri sehingga perekonomian masyarakat sekitar bisa terus bergerak.

Menjelang Presidensi G20 yang sudah di depan mata, menurut Luhut, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara akan semakin sibuk untuk mempersiapkan acara besar ini.

Maka dari itu, pembangunan tiga TPST yang ia kunjungi itu juga menjadi salah satu persiapan untuk menyambut KTT G20 dan menuntaskan berbagai pekerjaan yang tertunda.

"Saya harap pada Oktober atau November, Bali akan jadi lebih bersih dan sampah di laut juga semakin berkurang, syukur-syukur tidak ada lagi terlihat sampah yang mengapung di seluruh perairan Bali," tutup Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini