Kota Denpasar Dikepung Toko Modern, Bagaimana Nasib Pedagang Lokal?

Toko-toko modern berjaringan sudah semakin banyak ditemukan di Kota Denapasar

Muhammad Yunus
Rabu, 31 Agustus 2022 | 18:04 WIB
Kota Denpasar Dikepung Toko Modern, Bagaimana Nasib Pedagang Lokal?
Ilustrasi: Bupati Jember Hendy Siswanto (dua dari kanan) bersama Kapolres Jember dan Dandim meninjau gudang salah satu toko modern berjaringan di Jember, Minggu (30/1/2022) sore. [ANTARA/HO-Diskominfo Jember]

SuaraBali.id - Toko-toko modern berjaringan sudah semakin banyak ditemukan di Kota Denapasar. Dari skala kecil hingga besar, toko-toko modern diminati dan menjadi pilihan banyak masyarakat saat berbelanja.

Hal tersebut juga disadari oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Denpasar, I Dewa Gede Rai.

Menurutnya, toko-toko modern mampu menyediakan semua kebutuhan dalam satu toko dan ditata dengan rapi.

“Kalau kita lihat toko modern itu semua yang kita cari ada, dan apa yang kita cari sudah tau tempatnya di mana,” ucapnya saat ditemui pada Rabu (31/8/2022).

Baca Juga:Harga Bahan Makanan Picu Inflasi, Wali Kota Denpasar Minta Tenang Dan Jangan Panik

Namun menurutnya pihaknya sudah sejak lama berupaya untuk meningkatkan kualitas dari pasar rakyat dan pedagang kecil.

Upaya yang dilakukan seperti revitalisasi pasar rakyat, memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga menggelar sekolah pasar untuk pedagang-pedagang.

Rai menyebutkan bahwa sudah ada 33 pasar yang direvitalisasi sejak tahun 2010. Dengan harapan meningkatkan kenyamanan konsumen saat berbelanja.

“Selama ini sudah ada 33 pasar yang kita revitalisasi jadi sekarang lebih rapi dan bersih. Kalau dulu kan masih semrawut,” ujarnya.

Rai juga menyebutkan bahwa pihaknya juga rutin mengadakan sekolah pasar kepada pedagang di pasar-pasar rakyat.

Baca Juga:Tolak Pembangunan Minimarket, Ibu Ini Menangis Memikirkan Nasib Karyawan Toko Kelontong: Mungkin Bakal Tutup Warung

Hal itu dilakukan karena pedagang lokal masih kalah dari segi pelayanan dibanding dengan toko modern.

“Jadi pedagang itu harus terbuka, jujur, ramah, disiplin. Harus dilayani entah (pelanggan) mau belanja atau tidak itu urusan belakangan, yang penting dia puas dulu,” ujarnya.

Kedepannya Rai mengatakan akan melakukan pendampingan dan pelatihan kembali kepada pedagang pasar dan pedagang UMKM terkait menjaga higenitas, sanitasi, serta cara pengolahan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dari pedagang lokal.

Kontributor Bali : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak