SuaraBali.id - Pekan depan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi rencananya akan diumumkan. Hal ini pun menjadi kekhawatiran sejumalah warga di Bali yang tentunya tak menginginkan adanya kenaikan tersebut.
"Kalau naik mau bagaimana lagi, harapannya mudah-mudahan harga BBM Pertalite gak naik karena saya pakai itu paling murah," kata Luh Dewi (32) salah satu pembeli di SPBU 54.801.49 atau SPBU Monang-Maning Denpasar, Selasa (23/8/2022).
Menurut Luh Dewi ia selalu menggunakan BBM subsidi untuk sepeda motor yang dipergunakan bekerja dan menjemput anak sekolah. Biasanya ia membeli BBM bersubsidi dengan nominal beli Rp25.000 untuk sepekan.
Di sisi lain warga lainnya yang Yoga Sanjaya (25) mengaku tak begitu mempermasalahkan kenaikan harga BBM, kendati berharap rencana ini kembali dipertimbangkan.
Baca Juga:Mayat di Pinggir Jalan Denpasar-Gilimanuk Seorang Ibu yang Pergi Tanpa Sebut Tujuan
"Sudah dengar isunya, setuju tidak setuju sih ya, saya dengar juga bahkan katanya subsidi dicabut pelan-pelan, tapi " kata Yoga.
Meski nantinya harga naik ia mengaku masih akan tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak, belum beralih ke kendaraan listrik. Akan tetapi bila harga BBM tetap terjadi maka dirinya akan berhemat.
"Kemungkinan bakal mengirit penggunaannya, sebenarnya harapannya ya harga bisa turun, kalau pun naik ya jangan naik terus," ujarnya usai membeli BBM subsidi.
Isu naiknya harga BBM subsidi pertama kali datang dari keterangan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (19/8/2022).
Luhut menyebut akan terdapat kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar yang pada pekan depan segera diumumkan Presiden Jokowi. Kabar ini dengan cepat sampai ke telinga masyarakat.
Baca Juga:Jenazah Pendaki Israel yang Jatuh dari Puncak Gunung Rinjani Dikirim ke Bali Melalui Laut
Hal ini pun diakui oleh Pengawas SPBU Monang-Maning Agus Sofiantara, ia mengaku sejak akhir pekan lalu sejumlah masyarakat menanyakan kabar kenaikan tersebut
- 1
- 2
