"Ada banyak pembeli yang mulai nanya soal kenaikan harga BBM. Cuma kita bilang belum tahu belum ada kabar, rencana ini baru dari sosial media saja, belum ada pengumuman resmi tapi sudah ada isu," kata Agus kepada media.
Menurutnya apabila terjadi kenaikan harga BBM subsidi maka akan diumumkan secara resmi, sementara jika kenaikan harga BBM non subsidi akan berlangsung per awal bulan.
Saat in di SPBU Agus, Pertalite masih jadi andalan karena banyak menjadi langganan pengguna BBM. Hal ini kian terlihat sejak kenaikan harga Pertamax, sehingga pengguna kendaraan roda dua umumnya beralih ke Pertalite.
"Kalau masalah kenaikan justru mempermudah, karena kita juga mau ada My Pertamina yang sistemnya cukup sulit, kalau nanti selisih harganya tidak jauh dengan Pertamax bisa berimbang penjualannya, tenang kita stoknya aman," ujarnya.
Baca Juga:Mayat di Pinggir Jalan Denpasar-Gilimanuk Seorang Ibu yang Pergi Tanpa Sebut Tujuan
Dari pihaknya menilai apabila tak terjadi ketimpangan harga yang begitu jauh, maka besar potensi pengurangan penumpukan pembeli di satu tangki.
Ia juga menyebut bahwa selama ini kenaikan harga BBM subsidi berkisar pada Rp2.000-Rp3.000, dengan Pertalite yang sempat berada di angka Rp6.450 per liter.
"Sekarang masih Pertalite Rp7.650, Pertamax Rp12.500, Pertamax turbo, Rp17.900, Solar Rp5.150, dan Dexlite Rp17.800," kata dia. (ANTARA)