Videonya Saat Goyang Pada Lagu Ojo Dibandingke Viral, Ini Tanggapan Winda Utami

Banyak dari akun-akun media sosial mengunggah ulang video Winda saat menginterpretasikan lagu Ojo Dibandingke

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 10:02 WIB
Videonya Saat Goyang Pada Lagu Ojo Dibandingke Viral, Ini Tanggapan Winda Utami
Winda Utami, Interpreter HUT RI ke-77 [Instagram/@wind.utami]

SuaraBali.id - Juru bahasa isyarat (JBI), Winda Utami yang bertugas mengintepretasikan upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia, Winda Utami jadi sorotan karena ikut bergoyang saat Farel Prayoga bernyanyi Ojo Dibandingke.

Ia melakukan hal itu agar lagu tersebut juga bisa dinikmati pemirsa yang tuna rungu. Cara mengintepretasikan lagu tersebut bagi orang awam mungkin tak biasa dalam acara formal. Warganet pun merespons apa yang dilakukan Winda dinilai sangat ekspresif.

Banyak dari akun-akun media sosial mengunggah ulang video Winda saat menginterpretasikan lagu Ojo Dibandingke. Bahkan, ada pula ajakan untuk menjadikan gerakan Winda untuk diviralkan menjadi dance cover lagu tersebut.

Ia pun santai menanggapi Ia mempersilakan bagi warganet yang mengapresiasi cara interpretasinya pada lagu Ojo Dibandingke untuk mempelajari gerakannya agar bisa dipahami untuk masyarakat tuli.

Baca Juga:Cerita Winda, Penerjemah Bahasa Isyarat yang Ikut Goyang Saat Farel Nyanyi Ojo Dibandingke

Ia berharap dengan populernya video dirinya, Winda dapat mengajak masyarakat dengar lebih tertarik untuk berkomunikasi dengan teman tuli.

Aksi ekspresif Winda Utami, interpreter bahasa isyarat saat Farel Prayoga nyanyikan Ojo Dibandingke di HUT ke-77 RI. (Instagram/@dramaojol.id)
Aksi ekspresif Winda Utami, interpreter bahasa isyarat saat Farel Prayoga nyanyikan Ojo Dibandingke di HUT ke-77 RI. (Instagram/@dramaojol.id)

Berkomunikasi dengan orang tunarungu tidak harus menggunakan bahasa isyarat, melainkan juga secara verbal dengan membuka masker dan berbicara pelan kepada masyarakat tuli, ataupun menggunakan tulisan yang diketik di ponsel.

“Jangan takut untuk komunikasi dengan teman tuli, syukur-syukur kalau mau belajar bahasa isyarat komunikasi dasar bahkan lebih bagus,” ujar Winda.

Di lubuk hatinya, Winda juga menaruh harapan pada dunia hiburan Tanah Air agar dapat memperluas akses untuk tuli. Misalnya dengan memberikan teks pada film-film Indonesia.

Banyak masyarakat tuli enggan menonton film Indonesia karena kendala tidak adanya teks subtitel bahasa Indonesia.

Selain itu, dia berharap acara konser di Indonesia dapat menyediakan JBI seperti konser-konser di luar negeri yang sudah mencapai kesadaran untuk akses disabilitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak