Mengembalikan Habitat Tukik Demi Upaya Menyeimbangkan Ekosistem Laut

Kali ini IOH dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi untuk mendukung kelestarian lingkungan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 08:53 WIB
Mengembalikan Habitat Tukik Demi Upaya Menyeimbangkan Ekosistem Laut
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri acara CSR Konservasi laut dan pelepasan penyu di Pantai Perancak, Jembrana, Bali, Kamis (4/8/2022). [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

SuaraBali.id - Ratusan anakan penyu atau Tukik perlahan berenang dari bibir pantai ke laut lepas. Tukik-tukik dengan langkah yang masih kecil ini perlahan menuju air untuk kembali lagi menuju habitat aslinya.

Mengembalikan tukik ke habitatnya ini dinpandang sebagai salah satu cara untuk menjaga ekosistem laut agar tetap seimbang.

Seperti diketahui Tukik kini menjadi satwa yang dilindungi karena keberadaanya makin terancam. Berbagai cara dimasifkan para pecinta lingkungan seperti yang dilakukan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dalam program Corporate Social Responsbility (CSR) Konservasi laut di Pantai Perancak, Jembrana, Bali, Kamis (4/8/2022) yang juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono.

Kali ini IOH dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi untuk mendukung kelestarian lingkungan dan laut yang berfokus pada rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan masyarakat di lingkungan sekitar.

Baca Juga:Menjaga Dan Mengadopsi Penyu di Kurma Asih Jembrana

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan bahwa pihaknya memiliki misi untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan setiap orang Indonesia. Salah satunya melalui program konservasi laut.

“Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat dengan dukungan penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta berbagai komunitas pegiat lingkungan,” ujarnya di Jembrana, Bali.

Senada dengan Vikram Sinha, Senior Vice President Corporate Communications at Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan bahwa Indosat adalah perusahaan yang hadir di Indonesia dengan tujuan Connecting and Empowring. Sehingga bukan melulu soal profit Indosat juga merasa memiliki peran untuk melakukan sesuatu terhadap planet dan perubahan iklim.

Indosat pun memilih Pantai Perancak sebagai lokasi pertama CSR Konservasi Laut karena kondisi lautnya yang mempunyai potensi abrasi dan keberadaan penyunya.

“Kami melihat lokasi ini sangat strategis. Melihat luasnya Jembrana dan ekosistem yang ada di sini, maka kami harus menjadi awal yang juga bisa dilihat oleh daerah lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:Layanan 5G Indosat Ooredoo Hutchison Kini Hadir di Bali Dukung G20

Diketahui bahwa kawasan Jembrana memiliki potensi menjadi kawasan konservasi seluas 3.500 hektar yang memiliki target nilai konservasi tinggi untuk biota laut yang terancam punah (penyu dan hiu), habitat penting lautan (bakau, lamun dan terumbu karang), potensi perikanan (lemuru dan ikan karang), tempat budidaya ikan dan udang serta ekowisata bahari. Selain itu, Jembrana merupakan 1 dari 14 prioritas pantai lokasi peneluran penyu di Indonesia.

Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan UN Sustainable Development Goals (UN-SDGs) nomor 14 dan sejalan dengan Program Bulan Cinta Laut (BCL) yang merupakan program ekonomi biru KKP untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut, dengan melibatkan multipihak.

"Ini adalah bagian dari program ekonomi biru yang sangat baik sekali. Di mana implementasinya ada peran aktif semua pihak mulai dari pelaku usaha, pemerintah hingga kelompok masyarakat dalam menjaga kesehatan laut. Saya harap program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menjaga ekosistem kelautan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terang Menteri Trenggono.

Menurutnya inilah bentuk program besar dan komitmen kepada ekologi sebagai panglima sebagaimana yang selalu didengungkan KKP sebelum berbicara mengenai ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di pesisir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak