China Beli Satu Juta Ton Kelapa Sawit Indonesia, Erick Thohir Sebut Mitra Strategis

Ia juga menuturkan Indonesia bisa tiur keberhasilan China yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam dan pasar.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 27 Juli 2022 | 09:52 WIB
China Beli Satu Juta Ton Kelapa Sawit Indonesia, Erick Thohir Sebut Mitra Strategis
Buah kelapa sawit. [Inibalikpapan.com]

SuaraBali.id - Pemerintah China sepakat membeli satu juta ton produk kelapa sawit beserta aneka produk pertanian lainnya dari Indonesia. Kesepakatan ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Menurutnya hal ini bisa menjaga harga kelapa sawit di Indonesia.

"Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit. Pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja," ujarnya Selasa (26/7/2022).

Menurut Erick Thohir, China merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara.

Langkah Indonesia menjalin hubungan dagang dengan China merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani.

"Dengan kerja sama tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani," kata Erick.

Ia juga menuturkan Indonesia bisa tiur keberhasilan China yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam dan pasar yang besar untuk kemajuan negerinya.

Menurut Erick, Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan pasar besar harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Seperti kita tahu, selama ini sumber daya alam dan market besar kita belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini yang kita mau terus optimalkan," terang Erick.

Selain kerja sama perdagangan pada bidang pertanian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik.

Menteri BUMN, Erick THohir mengatakan, kerja sama RI dengan China tak sekadar kerja sama dalam hal investasi tapi juga transfer teknologi hingga penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen kedua negara.

"Yang tidak kalah penting, tadi juga kita membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi," kata Erick.

Dalam ekosistem perikanan, perusahaan pelat merah BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Ia berharap, ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur.

"BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini