SuaraBali.id - Viral di media sosial sebuah restoran berdiri di dalam gua di Bali. Restoran ini tepatnya berada di Jalan Pura Gua Lempeh, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Lokasinya berada di bawah Hotel The Edge dan dinamai The Cave. Restoran ini menyajikan 7 hidangan yang dipatok dengan harga Rp 1,4 juta hingga Rp 3,2 juta.
Pada laman website restoran tersebut, mereka menyebut menemukan gua alam ini saat melakukan pembangunan vila tahun 2013 lalu.
Restoran dalam gua ini membuat kaget warga sekitar. Bahkan pejabat lingkungan setempat yang juga mengaku baru tahu tentang restoran dalam gua tersebut.
Baca Juga:Pilunya Hati Istri Ini Dapati Motor Suaminya Ada di Kos Perempuan Lain
Adapun pejabat perangkat desa di Kabupaten Badung seperti pihak Kecamatan Kuta Selatan, Satpol PP Badung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali seakan tidak mengetahui keberadaan restoran dalam gua ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Ni Komang Anik Purniti meminta kepada seluruh masyarakat atau pihak pengelola usaha melapor bila menemukan objek atau benda diduga bersejarah di lingkungannya.
Anik mengatakan, laporan ini bisa disampaikan ke Dinas Kebudayaan Daerah. Temuan penting sebagai catatan kebudayaan atau sejarah daerah setempat.
"Mungkin kalau ditemukan masyarakat atau oleh siapa pun ya, itu kan dikoordinasikan dulu seharusnya kepada dinas yang menangani itu," katanya saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).
Koordinasi ini dipandang perlu agar pemerintah setempat bisa memberi rekomendasi layak atau tidaknya objek atau bend atau dijadikan tempat usaha.
Baca Juga:Viral, Iring-iringan Keranda Jenazah di Tengah Pernikahan, Aktivitas Langsung Berhenti
Menurut Anik, ia baru kali ini menemukan restoran di dalam gua di Bali. Hal ini pun akan dikoordinasikan dengan Dina Kebudayaan setempat.
"Memang gua ini belum terdaftar sebagai objek diduga cagar budaya,” ujarnya.
Awalnya restoran dalam gua ini diviralkan warganet. Mereka mempertanyakan potensi restoran yang merusak gua dan berpotensi melanggar standar keselamatan pengunjung.
Karena ada kemungkinan jatuhnya stalaktit dan stalagmite.
Menurut Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, restoran berada di bawah halaman hotel. Pihak hotel membatasi pengunjung sebanyak 20 orang untuk masuk dalam waktu tertentu.
Adapun menurut manajemen hotel, gua tersebut ditemukan saat mereka melakukan pembangunan di area halaman hotel pada area yang jebol.
Saat menemukan lubang besar atau gua di area yang jebol tersebut. Pihak hotel lalu memodifikasi gua tersebut menjadi area restoran.