SuaraBali.id - Massa yang menamai diri Mahasiswa Dan Rakyat Bangkit Melawan menggelar aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur (Lotim), Selasa (28/6/2022).
Dalam aksi ini, massa aksi mendesak pemerintah untuk menolak keberadaan dan pelegalan LGBT.
Koordiantor Umum (Kordum) aksi Zundi Arzaki menegaskan menolak keras LBGT tumbuh sumbur. Hal ini dinilai tidak sesuai dengan undang-undang yang ada. Sebab kebebasan berdasarkan ke Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai moral.
“Kami menolak dengan tegas pelegalan LGBT, ” tegasnya.
Ia menilai dengan dialektika yang ada kaum LGBT mencari-cari upaya untuk melegalkan diri melalui perlindungan HAM. Untuk itu pihaknya mendesak pemerintah membuat aturan yang menolak dengan tegas keberadaan kaum LGBT.
“Undang-Undang menjelaskan suami istri laki-laki dan wanita, bukan laki-laki dengan laki-laki,” katanya.
Zundi juga meminta komitemen wakil rakyat untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk menolak LGBT dan nantinya akan disampaikan ke pemerintah pusat.
“Kami meminta surat dukungan dari dewan untuk menolak legalitas LGBT,” pintanya.
Wakil Ketua DPRD Lotim H Daeng Paelori mengatakan untuk menolak keberadaan LBGT bukan hanya di Indonesia bila perlu adanya Peraturan Daerah (Perda) di Lotim yang menolak LGBT.
“Kita haramkan LGBT,” tegasnya.
Ia juga mendukung langkah mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi menolak keberadaan LGBT. Pihaknya pun meminta mahasiswa untuk menolak keberadaan LGBT.
“Suarakan dia (isu LGBT.Red) dimana-mana,” pungkasnya.
Kontributor Toni Hermawan