McDonalds Pilih Hengkang dari Rusia, Tinggalkan 62 Ribu Karyawannya

Krisis kemanusiaan yang menyerang Ukraina membuat McDonalds memutuskan mereka tak bisa lagi berbisnis di sana.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 17 Mei 2022 | 11:00 WIB
McDonalds Pilih Hengkang dari Rusia, Tinggalkan 62 Ribu Karyawannya
Orang-orang melintas di depan restoran McDonald's di Pushkinskaya Square di pusat kota Moskow, Rusia, Minggu (13/3/2022). [AFP]

SuaraBali.id - Rusia kini semakin banyak ditinggalkan oleh brand-brand besar di negaranya. Terakhir, McDonalds ikut pergi dari negara tersebut.

Perusahaan makanan cepat saji itu berencana menjual semua restorannya setelah beroperasi di negara itu selama lebih dari 30 tahun. Hal ini menyusul invasi Ukraina.

Krisis kemanusiaan yang menyerang Ukraina membuat McDonald’s memutuskan mereka tak bisa lagi berbisnis di sana.

McDonald's dalam pernyataan resminya mengatakan ini merupakan langkah lanjutan setelah mereka menutup sementara restoran di Rusia dan menunda bisnis di sana.

Setelah dijual, restoran yang baru tak boleh lagi memakai nama, logo, branding dan menu McD.

Kini, prioritas mereka adalah memastikan para karyawan di McDonald's Rusia terus mendapatkan gaji hingga semua transaksi dihentikan dan mereka akan dipekerjakan oleh buyer potensial.

"Kami sangat bangga terhadap 62.000 karyawan yang bekerja di restoran kami, bersama ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami dan waralaba lokal kami. Dedikasi dan kesetiaan mereka terhadap McDonald's membuat pengumuman ini sangat sulit," kata Presiden dan Chief Executif Officer McDonald's Chris Kempczinski dalam pernyataan.

Jaringan restoran siap saji yang dikenal lewat burger ini mewakili ketegangan Perang Dunia yang telah mencair dan jadi cara mencicipi makanan Barat, meski harga sebuah burger beberapa kali lebih mahal dibandingkan anggaran harian banyak penduduk, dikutip dari Reuters.

"Sebagian mungkin berargumen menyediakan akses makanan dan terus mempekerjakan puluhan ribu masyarakat adalah hal yang benar," kata dia dalam surat terhadap karyawan. "Tapi tak mungkin mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan perang di Ukraina."

Meski sebagian besar restoran di Rusia tutup, beberapa tetap buka, membuat popularitas McDonald's kian meroket.

Pada akhir pekan, antrean panjang terlihat di restoran di Stasiun Leningradsky, Moskow, salah satu cabang yang masih buka di ibu kota, seperti diperlihatkan di media sosial. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini