Menengok Tradisi Ketog Semprong, Tradisi Khas Kampung Muslim di Candikuning

Selain makan bersama, tradisi yang telah ada lama di kampung Musilm Candikuning ini juga menampilkan tarian khas, misalkan Rodat, Qosidah dan Hadrah.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 10 Mei 2022 | 11:55 WIB
Menengok Tradisi Ketog Semprong, Tradisi Khas Kampung Muslim di Candikuning
Warga di kampung Muslim Candikuning, Kecamatan Baturiti menggelar tradisi Ketog Semprong. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri warga di kampung Muslim Candikuning, Kecamatan Baturiti Tabanan, Bali menggelar tradisi Ketog Semprong.

Tradisi Ketog Semprong adalah tradisi makan bersama atau lebaran ketupat. Pada Senin, (9/5/2022) warga muslim Candikuning ramai menggelar tradisi tersebut di Kebun Raya Bali.

“Ada tradisi megibung sagi. Yakni, makan bersama setelah mengunjungi sanak saudara,” kata Kepala Wilayah Dusun Candikuning II, Ariel Azkaseta kepada Beritabali.com – Jaringan suara.com.

Selain makan bersama, tradisi yang telah ada lama di kampung Musilm Candikuning ini juga menampilkan tarian khas, misalkan Rodat, Qosidah dan Hadrah.

Baca Juga:Maret, Wisman ke Bali 14.620 Kunjungan, Didominasi Australia

Selain itu, juga ditampilkan kesenian dari warga Hindu di sekitar kampung muslim Candikuning.

“Kami batasi, tapi warga dari Hindu tetap ingin tampil sehingga lebih terasa meriah,” ujarnya.

Sebelumnya, tradisi makan bersama setelah Hari Raya Idul Fitri dilakukan di masjid-masjid di sekitar kawasan Candikuning. Namun, pada 2014 mereka merancangnya sebagai sebuah festival makan bersama.

Ariel menyebukan, warga muslim lain yang datang ke Kebun Raya Bali dari Kabupaten Badung, Buleleng, Karangasem, Gianyar dan Denpasar.

“Paling banyak dari Denpasar,” ujarnya.

Baca Juga:Bali Kembali Berlakukan PPKM Level II, Denpasar Gencarkan Prokes Pasca Libur Lebaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak