SuaraBali.id - Media sosial diramaikan oleh unggahan perang sarung yang diduga dilakukan para remaja di Loloan Timur, Jembrana, Bali. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran di masyarakat apalagi saat bulan puasa.
Sebenarnya aksi perang sarung itu biasa dilakukan di bulan Ramadhan. Mereka adalah para remaja yang berusia 13-16 tahun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Lingkungan Loloan Timur Muztahidin Rabu (20/04/2022).
Adapun soal perang sarung itu, awalnya diduga karena ingin ikutan konten-konten di media sosial.
Baca Juga:Kata Alvin Faiz Setelah Disebut Menelantarkan Anak Larissa Chou, Akui Menangis Melepas Yusuf
Namun tanpa disengaja kelompok remaja antara desa yang satu dengan lainnya bertemu di titik pertemuan.
"Aksi perang sarung tersebut dilakukan berpindah-pindah," imbuhnya seperti diwartakan beritabali.com- jaringan suara.com
Sedangkan soal video yang beredar di medsos, Muztahidin menjelaskan ada keterangan yang salah di video tersebut.
Dalam video yang diunggah di salah satu group Facebook jika perang sarung itu seperti tawuran.
Padahal pada saat itu perang sarung sudah dicegah oleh aparat Desa dan Bhabinkamtibmas Loloan Timur.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Jadwal Imsakiyah Denpasar dan Sekitarnya Kamis 21 April 2022
"Itu kami memang kami atensi setiap malam jagain anak-anak itu," jelasnya.
Saat antisipasi dan pembubaran kegiatan itu malah sempat mengamankan dua remaja yang diduga melakukan perang sarung untuk dibina.