Kelebihan Nutrisi Saat Sahur dan Berbuka Puasa Berisiko Penyakit Metabolik, Hindari Hal Ini

Saat sahur dan buka puasa hendaknya menghindari kelebihan nutrisi karena akan beresiko muncul penyakit metabolisme.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 15 April 2022 | 17:34 WIB
Kelebihan Nutrisi Saat Sahur dan Berbuka Puasa Berisiko Penyakit Metabolik, Hindari Hal Ini
ilustrasi makanan sehat. Hindari kelebihan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa. [Pixabay]

SuaraBali.id - Menyantap makanan tinggi kalori saat sahur dan berbuka puasa bisa menyebabkan kelebihan nutrisi. Kondisi bisa memicu penyakit metabolik, kata Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid.

"Kelebihan nutrisi nantinya dapat memicu obesitas atau penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, gagal jantung," kata Bonita yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah melansir ANTARA, Jumat (15/4/2022).

Kelebihan nutrisi membuat tubuh tidak bisa memperoleh manfaat dari puasa yang bisa memperbaiki metabolisme. Manfaat puasa lainnya yakni menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah, detoksifikasi serta meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menjaga kesehatan jantung.

Sebaiknya pemenuhan nutrisi harus tetap dapat menunjang kesehatan dan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah Ramadhan.

Baca Juga:Viral Video Pelecehan Seksual Pemotor Towel Dada Anak Perempuan di Bali, Warganet: Mau Ngetes UU TPKS

Dia mencontohkan pola makan yang bisa ditiru selama sehari.

"Untuk buka puasa, bisa memakan dua atau tiga butir kurma dan minum segelas air putih. Setelah magrib, makanlah satu porsi nasi putih, sepotong ayam, sepotong tempe atau tahu, semangkuk sayur, satu jenis buah dan dua gelas air putih," terang dia.

"Setelah shalat tarawih, Anda bisa makan satu macam buah dan dua gelas air putih. Saat sahur, makanan yang dikonsumsi bisa terdiri dari seporsi nasi putih, sepotong ikan, seporsi sayur, sepotong melon atau semangka dan dua gelas air putih. Menjelang imsak, makanlah satu macam buah dan minum segelas air putih ata susu," sambungnya.

Berdasarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kementerian Kesehatan, makanan pokok dalam sekali makan bisa terdiri dari 150 gram nasi (setara tiga centong nasi atau tiga potong kentang dengan berat 300 gram, atau 1,5 gelas mie kering setara 75 gram), lauk hewani berupa 75 gram ikan kembung setara dengan dua potong ayam tanpa kulit, sebutir telur ayam ukuran besar (55 gram).

Dua potong daging sapi sedang (70 gram) ataupun lauk nabati berupa 100 gram tahu setara dengan tempe, semangkuk sayur sedang setara 150 gram, dua potong sedang pepaya (150 gram) setara dua buah jeruk sedang (110 gram) atau satu buah pisang ambon ukuran kecil (50 gram).

Baca Juga:Bali United Resmi Pertahankan Leonard Tupamahu

"Selain beribadah di Ramadhan, tubuh juga bisa lebih sehat. Jangan lupa tetap melakukan olahraga rutin," katanya.

Individu dengan penyakit penyerta tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai persiapan sebelum berpuasa, terutama jika ada obat-obatan rutin yang sebaiknya tetap harus dilanjutkan. Individu dapat berkonsultasi untuk mengetahui apakah ada perubahan dosis atau waktu konsumsi obat agar tetap terkontrol. (ANTARA)

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak