SuaraBali.id - Menjelang Ramadhan, harga daging ayam di pasaran secara perlahan mulai merangkak naik sejak beberapa hari terakhir. Hal ini seperti yang terpantau di Pasar Amlapura Timur, Karangasem, Bali.
Berdasarkan informasi dari pedagang, harga daging ayam yang mulanya Rp 37 ribu per kilogramnya kini naik menjadi Rp 42 ribu per kilogramnya.
Pembeli pun khawatir seperti diungkapkan salah seorang pembeli daging ayam bernama Sarimunah, gara - gara kenaikan harga tersebut ia terpaksa mengurangi jumlah pembelian daging ayam untuk kebutuhan jualannya.
Biasanya, untuk sekali beli, Sarimunah membeli sedikitnya 2 kilogram daging ayam. Namun karena saat ini harganya meningkat terus, ia terpaksa mengurangi dengan hanya membeli 1 kilogram saja.
"Saya berharap harga bahan-bahan makanan bisa stabil kembali, karena sekarang ini harga apa apa serba naik seperti minyak goreng misalnya, sekarang disusul harga daging ayam yang naik, " ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com- jaringan suara.com.
Pedagang daging ayam lainnya tak menampik kondisi itu seperti yang dikatakan oleh Maemunah, kenaikan harga daging ayam diketahui mulai terjadi sejak empat hari lalu secara bertahap.
"Naiknya bertahap, mulai dari seribu rupiah hingga dua ribu rupiah setiap harinya sejak empat hari lalu, " kata Maemunah.
Ditanya penyebab kenaikan harga tersebut, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kenapa harga daging ayam bisa terus meningkat di pasaran.
Hanya saja, menurut Maemunah kemungkinan salah satu penyebabnya karena mendekati puasa. Pada tahun-tahun sebelumnya, pada saat mendekati bulan puasa harga daging ayam cenderung meningkat.
Namun demikian, sejauh ini penjualan daging ayam dipasaran masih relatif sepi. Terlebih dengan adanya kenaikan harga daging ayam tersebut tentunya akan berdampak bagi para pedagang karena harga dengan permintaan daging tidak sesuai.