"Ibu berjualan di Novotel. Menjual kain kalo di sana," katanya sambil menunjuk arah Novotel.
Gelang-gelang yang dijajakan tersebut merupakan hasil kerajinan ibunya. Sementara ia saat ini masih dalam tahap belajar untuk membuat karyanya sendiri.
Deris terhitung belum lama mulai ikut ibunya berjualan di area Kuta. Tapi ia cepat hafal dengan pola waktu penjualan yang ramai pengunjung untuk ditawari.
"Masih sepi kalo siang, nanti sore baru mulai ramai. Hari libur juga gitu kok," terangnya menggunakan bahasa Sasak.
Hasil jualan yang sangat besar untuk anak seusianya ternyata tidak membuatnya lupa dengan pendidikan. Ia mengaku tidak akan meninggalkan Sekolah walaupun sudah mampu menghasilkan uang dengan nonimal terbilang besar.
"Tetap sekolah. Jualan sesudah sekolah. Waktu libur," ungkap anak yang sudah mulai mampu menyapa pengunjung luar negeri itu.
Kontributor: Abdul Goni Ilman Kusuma