SuaraBali.id - Masyarakat Dusun Ebunut dan Ujung Lauk Desa Mandalika, Lombok Tengah, NTB melakukan ritual ‘roah tanah’ di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika tepatnya di bawah patung Jokowi naik motor sebagai bentuk rasa syukur sekaligus meminta keselamatan.
‘Roah’ di dalam masyarakat Sasak biasa dilakukan ketika ada sesuatu atau barang baru yang dimiliki. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ridha dari Tuhan agar dihindarkan dari hal-hal buruk. Sehingga lumrah ditemukan ada undangan roah untuk rumah, bahkan motor baru.
Untuk itulah kemudian masyarakat Ebunut dan Ujung Lauk merasa perlu untuk melakukan ‘roah tanah’ di depan Sirkuit Mandalika yang dulunya merupakan tempat bermukim mereka.
Sekitar 30 warga yang pernah bermukim di dua dusun dan tergusur karena pembangunan Sirkuit Mandalika melakukan syukuran untuk pembangunan Sirkuit Mandalika sejak 2017 silam.
Baca Juga:Ratusan Bus Wisata Padati Pelabuhan Padangbai, Hampir Semuanya Penonton MotoGP Mandalika
Ketua Badan Pengawas Desa Kuta Mandalika, Alus Darmiah, mengaku acara ritual itu digelar bukan tanpa alasan. Hal tersebut justru dianggap sangat perlu dilakukan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
Warga sengaja zikir dan berdoa di bawah patung Speed Jokowi di depan pintu masuk Sirkuit Mandalika untuk mendoakan kelancaran event MotoGP.
“Kita tidak pernah menyangka akan ada pembangunan Sirkuit di kampung kami. Banyak orang datang dari belahan dunia sekarang ke sini. Itulah alasan kami gelar ritual ini berangkat dari banyaknya warga belahan dunia datang ke Mandalika,” ujar Alus, Kamis malam (17/3/2022).
Ritual tersebut dilakukan dengan membawa sesajen berupa dulang ronjok yang berisikan makanan, baru kemudian dilakukan dzikir bersama dan diakhiri doa.
Alus mengatakan bahwa ritual itu dilakukan secara spontanitas dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat dan anak muda di dua Dusun lokasi pembangunan Sirkuit Mandalika.
Baca Juga:Hotel Terapung di Mandalika Bisa Tampung 1.500 Tempat Tidur Untuk Penonton MotoGP
“Murni karena ini dulu tanah leluluh kami. Dan ritual ini sebagai wujud syukur kami atas pembangunan Sirkuit Mandalika ini,” jelasnya.
- 1
- 2